Aktivitas Hemaglutinasi Staphylococcus aureus Methicillin resistant Terhadap Sel Darah Merah Manusia, Domba dan Mencit

Anita Anita

Abstract


Staphylococcus aureus Resisten Metisilin (MRSA) merupakan bakteri yang mengalami kekebalan atau resisten terhadap antibiotik jenis metisilin dan merupakan penyebab utama infeksi nosokomial yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Patogenesis bakteri tersebut, langkah awal patogen dalam menimbulkan penyakit adalah melakukan adhesi pada sel hospes melalui molekul adhesin. Molekul adhesin identik dengan protein hemaglutinin. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan aktivitas hemaglutinasi Staphylococcus aureus metisilin resistant dalam mengaglutinasikan sel darah merah manusia berdasarkan tipe golongan darah A, B, AB, O, eritrosit domba, dan eritrosit mencit. Metode yang digunakan adalah hemaglutinasi dengan titer 1:2 sampai dengan 1:2048. Hasil uji hemaglutinasi terhadap golongan darah ABO menunjukkan bahwa MRSA mampu mengaglutinasikan sel darah manusia golongan darah A titer 16 HA, sel darah merah manusia golongan darah B titer 64 HA, golongan darah AB titer 1024 HA, golongan darah O titer 4 HA, sedangkan sel darah merah domba titer 16 HA, dan sel darah merah mencit titer 2048 HA, dengan masing-masing menggunakan konsentrasi MRSA 100% sebanyak 50 μL.


Keywords


MRSA; hemaglutinasi; sel darah merah manusia golongan darah ABO; domba; mencit

Full Text:

PDF

References


Aguilar., et al. 2003. Clindamycin treatment of invasive infections caused by community-acquired, methicillin-resistant and methicillin-susceptible Staphylococcus aureus in children. Pediatr Infect Dis J, 2003;22:593–8.

Biantoro, I. K Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2008.

Gibson, J. M., 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern untuk Perawat. Jakarta: EGC.

Jawetz, Melnick; dan Adelberg’s. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika.

Laturmas, A dkk. 2010. Isolasi dan Karekterisasi Bakteri Vibrio alginolitycus PdaIkan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) Sebagai Faktor Virulensi Bakteri Patogen. Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Patimura.

Negayama, K., Oguchi, T., Arit, M., Honda, T., 1995. Purificstion and Characterization of a Cell-Associated Hemagglutinin of Vibrio parahaemolyticus., 63 (5), pp.1987-1992. Available at:http//iai.asm.org. [Diakses 5 Februari 1995].

Tabbu, 2000. Penyakit ayam dan Penanggulangannya. Yogyakarta.

Santoso, S. 2002. Protein Adhesin Salmonella typhi Sebagai Faktor Virulensi Perpotensi Imunogenik Terhadap Produksi S-IgA Protektif, (Disertai) Surbaya: Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.