HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS DI RUANG NEONATAL RISIKO TINGGI RSU ISLAM HARAPAN ANDA KOTA TEGAL

Fitri Hidayah, Fitriani Nur Damayanti, Novita Nining Anggraini, Dewi Puspitaningrum

Abstract


Menurut Survei Kesehatan Demografi Indonesia (SDKI) 2017, terdapat 24 kematian bayi per 1000 kelahiran
hidup di Indonesia. Bayi baru lahiri dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (35,2%) dan ikterus neonatorum
(3,4%). Kasus hiperbilirubinemia termasuk dalam 10 besar penyakit yang ada diruang Neonatal Risiko Tinggi di
RSU Islam Harapan Anda Kota Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) dengan kejadian hiperbilirubinemia. Penelitian ini menggunakan observasional analitik
dengan teknik case control secara rektrospektif. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan adanya
kriteria inklusi dan eksklusi dan data yang diolah dengan menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik chisquare didapatkan p-value 0,003, maka dapat disimpulkan bahwa “Ada hubungan berat badan lahir rendah
(BBLR) dengan kejadian hiperbilirubinemiaipada neonatus. Kesimpulannya bahwa adanya hubungan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan kejadian hiperbilirubinemia pada neonatus.
Kata kunci: Hiperbilirubinemia, BBLR



Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah - 50273 - ID
Telp. 024 76740294