HUBUNGAN PEMENUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA BANGUNSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGERUYUNG KENDAL

Abstract

Angka stunting pada tahun 2020, secara global, 149,2 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting, 45,4
juta kurus. Prevalensi angka stunting di Indonesia pada tahun 2021 yaitu sebesar 9,5% dan Jawa Tengah sendiri
berada di urutan ke 13 dengan prevalensi sebesar 9,0%. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, angka stunting
di Kabupaten Kendal naik dari 8,06 persen atau 4.128 (tahun 2021) balita menjadi 13,3 persen atau 7.892 (tahun
2022) balita dari total jumlah balita yang ada. Kasus tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Sukorejo, Patean,
Plantungan, dan Pageruyung dari total 20 kecamatan. Pada tahun 2021 di Puskesmas Pageruyung tercatat 54 balita
mengalami stunting, tahun 2022 sebanyak 183 balita mengalami stunting. Data Per Agustus 2022 di Desa
Bangunsari ada sebanyak 32 balita mengalami stunting. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
mempengaruhi keadaan gizi. Kondisi gizi kurang dapat menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan,
gangguan terhadap perkembagang dan mengurangi kemampuan berfikir. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan pemenuhan gizi seimbang dengan kejadian stunting pada balita di Desa Bangunsari
wilayah kerja Puskesmas Pageruyung Kendal. Jenis penelitian yang digunakan adalah non probabilty sampling
dengan teknik incidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan Pemenuhan Gizi Seimbang sebagian besar adalah
cukup sebanyak 40 (54,1%) responden , serta pemenuhan gizi seimbang dengan kategori kurang sebanyak 34
(45,9%) responden. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil p value = 0,000 yang artinya
P Value kurang dari 0,05 berarti ada hubungan antara Pemenuhan gizi seimbang dengan kejadian stunting pada
balita di Desa Bangunsari wilayah kerja Puskesmas Pageruyung Kendal
Kata kunci : Gizi Seimbang, Stunting, Balita