FAKTOR – FAKTOR PERTAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB STUDY DESKRIPTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
Abstract
Latar Belakang : Perubahan berat badan akseptor KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang
kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang
lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron
dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan
lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak. Tujuan : Penelitian untuk mengetahui Faktor
– Faktor Pertambahan Berat Badan Pada Akseptor Kb Study Deskriptif Di Wilayah Kerja Puskesmas Antang
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah metode Study Deskriptif. Penelitian Deskriptif Study adalah
jenis penelitian yang menekankan pada gambaran variable yang berhubungan dengan pertambahan berat badan.
Kesimpulan : Sebagian besar usia akseptor KB yang mengalami pertambahan berat badan berada pada usia
dewasa madya ≥ 35, Sebagian besar lama pemakian akseptor KB yang mengalami pertambahan berat badan dan
Sebagian besar paritas akseptor KB yang mengalami pertambahn berat badan pada akseptor KB multipara. Saran
: Untuk akseptor atau responden yang telah berusia lebih dari 35 tahun dan sudah tidak nyaman dengan
kenaikan berat badan sebaiknya petugas kesehatan menyarankan untuk menggunakan kontrasepsi non
hormonal agar akseptor atau responden tidak mengalami gangguan metabolisme tubuh yang mengakibatkan berat
badan terus meningkat. Petugas kesehatan berkerja sama untuk menjaring akseptor atau responden yang berusia 35
tahun dan memberikan penyuluhan
Kata Kunci : Pertambahan Berat Badan, Paritas, Umur, Lama Pemakaian
kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang
lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron
dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan
lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak. Tujuan : Penelitian untuk mengetahui Faktor
– Faktor Pertambahan Berat Badan Pada Akseptor Kb Study Deskriptif Di Wilayah Kerja Puskesmas Antang
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah metode Study Deskriptif. Penelitian Deskriptif Study adalah
jenis penelitian yang menekankan pada gambaran variable yang berhubungan dengan pertambahan berat badan.
Kesimpulan : Sebagian besar usia akseptor KB yang mengalami pertambahan berat badan berada pada usia
dewasa madya ≥ 35, Sebagian besar lama pemakian akseptor KB yang mengalami pertambahan berat badan dan
Sebagian besar paritas akseptor KB yang mengalami pertambahn berat badan pada akseptor KB multipara. Saran
: Untuk akseptor atau responden yang telah berusia lebih dari 35 tahun dan sudah tidak nyaman dengan
kenaikan berat badan sebaiknya petugas kesehatan menyarankan untuk menggunakan kontrasepsi non
hormonal agar akseptor atau responden tidak mengalami gangguan metabolisme tubuh yang mengakibatkan berat
badan terus meningkat. Petugas kesehatan berkerja sama untuk menjaring akseptor atau responden yang berusia 35
tahun dan memberikan penyuluhan
Kata Kunci : Pertambahan Berat Badan, Paritas, Umur, Lama Pemakaian
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah - 50273 - ID
Telp. 024 76740294