ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY. A DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG
Abstract
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting derajat kesehatan suatu negara. AKI di
Indonesia menurut data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 adalah 305/ 100.000
Kelahiran Hidup (KH), 3% dari AKI tersebut disebabkan oleh infeksi. Infeksi merupakan faktor yang
menyebabkan KPD. Selain berpengaruh kepada ibu, KPD juga dapat turut mempengaruhi mortalitas dan
morbiditas bayi, seperti sepsis neonatorum. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban secara
spontan sebelum memasuki fase persalinan. Faktor resiko ketuban pecah dini antara lain adalah usia, paritas,
pekerjaan, pendidikan, riwayat KPD sebebelumnya, anemia, dan infeksi saluran kemih (ISK). Tujuan penelitian
ini adalah melakukan asuhan sesuai 7 langkah Varney. Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus. Adapun
subjek dalam penelitian ini adalah Ny. A, ibu bersalin yang mengalami KPD. Asuhan dilakukan pada Selasa, 13
Desember 2022 di Puskesmas Bangetayu Semarang. Teknik pengumpulan data berupa data primer didapatkan
dari wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi sementara data sekunder didapat dari studi kepustakaan. Asuhan
yang diberikan kepada Ny. A meliputi pemberian dukungan kepada Ny. A dan keluarga, pemberian terapi oral,
pemantauan tanda kemajuan persalinan dan tanda infeksi, serta induksi alami persalinan berupa penggunaan
peanut ball diatas bed persalinan dan pijat oksitosin. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah ibu dapat
melahirkan tanpa penyulit sebelum 6 jam pasca ketuban pecah dan tidak ada kegawatan yang terjadi baik kepada
ibu maupun bayi. Setelah diberikan asuhan kebidanan persalinan, Ny. A melahirkan bayinya secara spontan dan
tidak ada kegawatan yang terjadi baik kepada Ibu maupun bayi.
Kata Kunci : Persalinan, KPD, Peanut Ball, Pijat Oksitosin
Indonesia menurut data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 adalah 305/ 100.000
Kelahiran Hidup (KH), 3% dari AKI tersebut disebabkan oleh infeksi. Infeksi merupakan faktor yang
menyebabkan KPD. Selain berpengaruh kepada ibu, KPD juga dapat turut mempengaruhi mortalitas dan
morbiditas bayi, seperti sepsis neonatorum. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban secara
spontan sebelum memasuki fase persalinan. Faktor resiko ketuban pecah dini antara lain adalah usia, paritas,
pekerjaan, pendidikan, riwayat KPD sebebelumnya, anemia, dan infeksi saluran kemih (ISK). Tujuan penelitian
ini adalah melakukan asuhan sesuai 7 langkah Varney. Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus. Adapun
subjek dalam penelitian ini adalah Ny. A, ibu bersalin yang mengalami KPD. Asuhan dilakukan pada Selasa, 13
Desember 2022 di Puskesmas Bangetayu Semarang. Teknik pengumpulan data berupa data primer didapatkan
dari wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi sementara data sekunder didapat dari studi kepustakaan. Asuhan
yang diberikan kepada Ny. A meliputi pemberian dukungan kepada Ny. A dan keluarga, pemberian terapi oral,
pemantauan tanda kemajuan persalinan dan tanda infeksi, serta induksi alami persalinan berupa penggunaan
peanut ball diatas bed persalinan dan pijat oksitosin. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah ibu dapat
melahirkan tanpa penyulit sebelum 6 jam pasca ketuban pecah dan tidak ada kegawatan yang terjadi baik kepada
ibu maupun bayi. Setelah diberikan asuhan kebidanan persalinan, Ny. A melahirkan bayinya secara spontan dan
tidak ada kegawatan yang terjadi baik kepada Ibu maupun bayi.
Kata Kunci : Persalinan, KPD, Peanut Ball, Pijat Oksitosin
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah - 50273 - ID
Telp. 024 76740294