PEMETAAN KEMISKINAN DI KABUPATEN PEKALONGAN BERDASARKAN INDIKATOR PRIORITAS DENGAN METODE MADM
Abstract
Kemiskinan diukur berdasarkan berbagai indikator yang meliputi bidang
ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar. Indikator
kemiskinan dapat ditentukan hierarki kepentingannya sehingga diperoleh
indikator prioritas. Masing-masing OPD yang memiliki program
penanggulangan kemiskinan akan mengurutkan indikator-indikator
kemiskinan berdasarkan tingkat kepentingan kemudian dilakukan
perhitungan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Penelitian
bertujuan menentukan bobot tertinggi indikator kemiskinan dengan metode AHP dan memetakan sebaran kemiskinan berdasarkan indikator kemiskinan prioritas dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan dalam pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan agar tepat kebutuhan, sasaran, dan lokasi. Penelitian ini menggabungkan metode AHP untuk menentukan indikator kemiskinan prioritas dan SIG untuk memetakan kemiskinan berdasarkan indikator prioritas tersebut. Indikator kemiskinan yang digunakan adalah kondisi rumah, sumber energi, pengeluaran untuk makanan, kepemilikan aset/barang berharga, akses pada fasilitas kesehatan, lapangan pekerjaan kepala rumah tangga dan pendidikan kepala rumah tangga. Hasil perhitungan bobot dengan AHP menunjukkan bahwa indikator kemiskinan prioritas adalah kondisi rumah, kepemilikan aset, sumber energi, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan pengeluaran untuk
makanan. Kecamatan-kecamatan yang perlu mendapatkan prioritas program penanggulangan kemiskinan adalah kecamatan yang berwarna merah dalam peta sesuai dengan indikator kemiskinan yang digunakan.
Keywords: Pemetaan, Kabupaten Pekalongan, MADM, SIG
ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar. Indikator
kemiskinan dapat ditentukan hierarki kepentingannya sehingga diperoleh
indikator prioritas. Masing-masing OPD yang memiliki program
penanggulangan kemiskinan akan mengurutkan indikator-indikator
kemiskinan berdasarkan tingkat kepentingan kemudian dilakukan
perhitungan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Penelitian
bertujuan menentukan bobot tertinggi indikator kemiskinan dengan metode AHP dan memetakan sebaran kemiskinan berdasarkan indikator kemiskinan prioritas dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan dalam pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan agar tepat kebutuhan, sasaran, dan lokasi. Penelitian ini menggabungkan metode AHP untuk menentukan indikator kemiskinan prioritas dan SIG untuk memetakan kemiskinan berdasarkan indikator prioritas tersebut. Indikator kemiskinan yang digunakan adalah kondisi rumah, sumber energi, pengeluaran untuk makanan, kepemilikan aset/barang berharga, akses pada fasilitas kesehatan, lapangan pekerjaan kepala rumah tangga dan pendidikan kepala rumah tangga. Hasil perhitungan bobot dengan AHP menunjukkan bahwa indikator kemiskinan prioritas adalah kondisi rumah, kepemilikan aset, sumber energi, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan pengeluaran untuk
makanan. Kecamatan-kecamatan yang perlu mendapatkan prioritas program penanggulangan kemiskinan adalah kecamatan yang berwarna merah dalam peta sesuai dengan indikator kemiskinan yang digunakan.
Keywords: Pemetaan, Kabupaten Pekalongan, MADM, SIG
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.