Susu Kedelai sebagai Protein Blocking pada Pengecatan Estrogen Receptor Metode Immunohistokimia

Retno Nur Fauziah

Abstract


Susu kedelai merupakan sumber protein nabati dengan kandungan protein yang tinggi, sehingga susu kedelai dapat dijadikan blocking agent yang berfungsi mengikat protein non spesifik yang terdapat pada jaringan. Penegakkan diagnosis kanker payudara salah satunya dengan pengecatan IHC ER (Esterogen Receptor). ER merupakan protein yang dihasilkan oleh jaringan yang mengalami mutasi gen pada DNA yang mengakibatkan terjadinya proliterasi sel. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran hasil pengecetan IHC ER menggunakan susu kedelai konsentrasi 2%, 2,5%, 3%, dan 3,5% dengan  normal serum sebagai kontrol. Sampel penelitian adalah jaringan kanker payudara ER +3. Pengecatan IHC ER menggunakan teknik indirec dengan metode Strep (Avidin) Biotin Complex. dengan susu kedelai konsentrasi 2,0%, 2,5%, 3,0% dan 3,5% dengan normal serum sebagai kontrol. Hasil pengecatan ER menggunakan susu kedali 2% dan 2,5% didapatkan hasil intensitas positif 2 (+2), susu kedelai 3,0% dan 3,5% didapatkan hasil positif 3 (+3). Pengecatan IHC ER dengan normal serum sebagai kontrol didapatkan +3. Konsentrasi paling baik pada pengecatan IHC menggunakan susu kedelai adalah pada konsentrasi 3% dan 3,5% dengan hasil +3. Tidak terdapat perbedaan antara normal serum dengan susu kedelai.

Keywords


IHC; ER; susu kedelai

Full Text:

PDF

References


Buchwalow, I. et al., 2011. Non-specific binding of antibodies in immunohistochemistry: fallacies and facts. Scientific Reports, 1, pp.1–6.

Dabbs DJ. 2013. Diagnostic Immunohistochemistry: Theranostic and Genomic Applications: Techniques of Immunohistochemistry: Principles. Pitfalls, and Standarization 4th Edition. United States of America: Elsevier Saunders p.1-19.

Duhamel RC dan johnson DA. 1985. Use of nonfat dry milk to b;ock nonspecific nuclear and membrane staining by avidin conjugates. J Histochem cytochem 33: 711-4

Hefti, M.M., Hu, R., Knoblauch, N.W., Collins, L.C., Haibe-Kains, B., Tamimi, R.M. and Beck, A.H., 2013. Estrogen receptor negative/progesterone receptor positive breast cancer is not a reproducible subtype. Breast Cancer Research, 15(4), p.R68.

Hastuti NW, Lubis HML. 2011. Manfaat Praktis Pemeriksaan Imunohisto(sito)kimia. Cermin Dunia Kedokteran edisi 38(5): 384-386

Ikya, J.K., Gernah, D.I., Ojobo, H.E. and Oni, O.K., 2013. Effect of cooking temperature on some quality characteristics of soy milk. Advance Journal of Food Science and Technology, 5(5), pp.543-546.

Irawan, Vidya. IHC part 3: Normal Serum dan Imunofluoresence. http://vetsciencereview.blogspot.co.id/2015/11/ihc-part-3-normal-serum- dan.html. 13 November 2013 (diakses pada 18 januari 2018)

Kim SH, Shin YK, Lee KM, Lee JS, Yun JH, Lee SM. 2003. An improved protocol of biotinylated tyramine-based immunohistochemistry minimizing nonspecific background staining. The Journal of Histochemistry and Cytochemistry 51(1): 131.

Masruro. Y. 2016. Pengecatan Imunohistokimia HER2 Menggunakan susu skim dan normal serum.

Ramos-Vara, J.A., 2005. Technical Aspects of Immunohistochemistry. Vet. Pathol., 42:405–426.

Reyes, A., Mahn, A., Herrera, C. and Vasquez, J., 2015. Freeze-drying of Soymilk. INTERNATIONAL JOURNAL OF FOOD and BIOSYSTEMS ENGINEERING, p.66.

Unitly AJA, Sahertian DE. 2010. Deteksi Kandungan Antioksidan Superoksida Dismutase (SOD) pada Organ Ginjal Tikus Rattus novergicus dengan Pewarnaan Imunohistokimia


Refbacks

  • There are currently no refbacks.