Evaluasi Personal Hygiene Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah di Salatiga

Yosia Agung Kurniawan, Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari, Dhanang Puspita

Abstract


Penjaja pangan jajanan anak sekolah sering dijumpai di Indonesia namun tidak umum dijumpai di negara-negara lainnya karena hampir seluruh sekolah memiliki kantin. Di Indonesia, beragam jenis PJAS dijual dengan bebas dan diberi ruang untuk menjual jajanan di lingkungan sekolah. Semakin beragam jajanan yang dijual membuat semakin banyaknya kompetisi antar penjaja. Namun hal ini berpengaruh terhadap kualitas dan keamanan jajanan. Efek ketidaktahuan para penjaja menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan, terutama keracunan pada anak-anak dalam jangka pendek. Efek jangka panjangnya dapat menyebabkan kanker dan tumor di masa depan. Berdasarkan tingginya prevalensi keracunan pada anak-anak menurut data BPOM, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap personal hygiene PJAS dan memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan keamanan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan memberikan rekomendasi personal hygiene PJAS di Salatiga terkait kemanan pangan jajanan di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang didesain berdasarkan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada 24 - 28 September 2018 di Salatiga, Jawa Tengah. Hasil observasi menemukan lima jenis jajanan yaitu makanan goreng, panggang, rebus, minuman jadi dan olahan. Semua penjaja jajanan ditemukan tidak memenuhi standar personal hygiene yang baik. Solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah melibatkan peran aktif Dinas Kesehatan untuk memberikan edukasi kepada PJAS. Pihak sekolah dapat membantu mengatasi masalah ini dengan cara membuat kebijakan sekolah, penambahan kurikulum pengajaran, memberikan reward kepada penjaja, bekerjasama dengan orangtua dan masyarakat sekitar.

Kata kunci: keamanan pangan, makanan sehat, personal hygiene.

 

Abstract

 Street food seller at school often find in Indonesia but they difficult to find in a different country because almost all school have a canteen. In Indonesia, street food seller is freely and they can have space to sell their snack in the school area. Because of similar snack they sell, it is common they have their own compettion. But it will effect to quality and safety. The effect of their ignorance lead to the health problems, especially in children such as poisoning in the short term. Long-term effects can cause cancer and a tumor in the future. Based on the high prevalence of poisoning children based on BPOM data, it is need to do an evaluation and offer recomendation of the personal hygiene of street food seller relating to food security. The aim of this study was to evaluate and offer recomendation the personal hygiene of street food seller in Salatiga related to food security. The study was using design descriptive research based on a cross-sectional approach. This research conducted on 24 - 28 September 2018. The observation found five type of snack, there were fried food, baked food, boiled food, and beverage. All street food seller found was inadequate with good personal hygiene. The alternative solution of the problem are through public health department to give education to street food seller such as training process healthy food. And for school, they can help by make policy, through curriculum, give reward to street food seller, and do cooperation with parents and people.


Keywords


food safety; healthy food; personal hygiene

Full Text:

PDF

References


Andarwulan et al. 2009. Monitoring dan Verifikasi Profil Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional tahun 2008. Bogor: Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAT Center-IPB).

Arisman. 2012. Keracunan Makanan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Aritonang, I. 2012. Penyelenggaraan Makanan. Yogyakarta: Leutika.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2009. Sistem Keamanan Pangan Terpadu Pangan Jajanan Anak Sekolah. Vol. 1: 1-4. Bulletin Food Watch BPOM.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2010. Data Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan. Bulletin Keamanan Pangan. Vol. 17 Tahun IX: 13-15.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Kepala BPOM RI No. 4 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis. Jakarta.

Depkes RI. 2004. Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Ditjen PPM dan PL.

Food and Agriculture Organization. 2011. Selling Street and Snack Foods. Rural Infrastructure and Agro-Industries Division Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga. Jakarta.

Setiawan E. 2010. Hati-Hati Jajan Sembarangan. Warta Gizi dan KIA.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.