Tepung Talas Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Candida albicans DanAspergillus sp
Abstract
Tepung talas mengandung karbohidrat dan protein yang dapat dimanfaatkan sebagai media alternatif pertumbuhan Candida albicans dan Aspergillus sp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tepung talas pada konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8% sebagai media pertumbuhan Candida albicans dan Aspergillus sp. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan Posstest-only Control Desingn. Cara kultur media menggunakan metode spread plate (Candida albicans), dengan metode single dot (Aspergillus sp). Pengamatan pertumbuhan Candida albicans dengan menghitung jumlah koloni pada setiap media, untuk Aspergillus sp. diukur diameter koloninya. Hasil rata-rata jumlah koloni Candida albicans pada media tepung talas konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8% berturut-turut 21 x 107 CFU/ml, 23.5 x 107 CFU/ml, 26.5 x 107 CFU/ml, 29.5 x 107 CFU/ml, pada media SDA (kontrol) sebanyak 24 x 107 CFU/ml, konsentrasi media tepung talas yang mendekati nilai kontrol yaitu 4% dan diameter Aspergillus sp pada media tepung talas konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8% berturut-turut 20 mm, 24.25 mm, 26.50 mm, 28.50 mm, pada media SDA (kontrol) sebesar 27.75 mm, konsentrasi media tepung talas yang mendekati nilai kontrol yaitu 6%. Hasil uji statistik anova ada perbedaan bermakna konsentrasi media tepung talas terhadap jumlah koloni Candida albicans dan diameter koloni Aspergillus sp.
Kata Kunci: Aspergillus sp., Candida albicans, Tepung talas
Abstract
Taro flour contains carbohydrates and proteins that can be used as an growth alternative media for theĀ Candida albicans and Aspergillus sp. The purpose of this study was to determine taro flour at a concentration of 2%, 4%, 6% and 8% as a growth media for Candida albicans and Aspergillus sp. The research method used is an experiment using Posstest-only Control Design. How media culture using the spread plate method (Candida albicans), with the single dot method (Aspergillus sp). Observation of the Candida albicans growth by counting the number of colonies in each media, for Aspergillus sp. the diameter of the colonies is measured. The average number of Candida albicans colonies in taro flour media concentrations of 2%, 4%, 6% and 8% respectively 21 x 107 CFU / ml, 23.5 x 107 CFU / ml, 26.5 x 107 CFU / ml, 29.5 x 107 CFU / ml, on SDA media (control) as much as 24 x 107 CFU / ml, the concentration of taro flour media which approached the control value was 4% and the diameter of Aspergillus sp on taro flour media concentrations of 2%, 4%, 6% and 8% respectively 20 mm, 24.25 mm, 26.50 mm, 28.50 mm, on SDA media (control) of 27.75 mm, the concentration of taro flour media which approached the control value of 6%. ANOVA statistical test results have a significant difference in the concentration of taro flour media on the number of Candida albicans colonies and the diameter of the colony Aspergillus sp.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aini, N., dan Rahayu, T. 2015. Meida Alternatif Untuk Pertumbuhan Jamur Munggunakan Sumber Karbohidat Yang Berbeda. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Andriyani, W. 2005. Isolasi dan Identifikasi Kapang Aspergillus dari Kopi (Coffe sp) Bubuk. Skripsi. FMIPA UNDIP. Semarang.
Brooks, G. F., Janet S. B., dan Stephen, A. M. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Edisi Pertama, Salemba Media. Jakarta.
Cappuccino, J. G., dan Sherman, N. 2014. Manual Laboratorium Biologi. EGC. Jakarta.
Djuanda, A. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi V. FKUI. Jakarta.
Fadilah, I., dan Polana, A. 2011. 71 Mengatasi Penyakit pada Ayam. Cetakan 1, Agromedia Pustaka. Jakarta.
Gandjar, I., Samsuridzal, W., dan Oetari, A. 2006. Mikrobiologi Dasar dan Terapan. Edisi 1, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates. Jakarta.
Hutagalung, H. 2004. Karbohidrat. Digitized by USU digital library. Bagian Ilmu Gizi Faultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
Irma, 2015. Optimasi Media Pertumbuhan Aspergillus niger Dengan Menggunakan Tepung Singkong. Biologi pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.
Kusyawati, M. 2009. Kajian Peran Yeast dalam Pembuatan Tempe. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Koswara, S. 2013. Teknologi Pangan Umbi-Umbian Bagian 1: Pengolahan Umbi Talas. Institut Pertanian Bogor.
Murwani, S. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner. Edisi pertama, Universitas Brawijaya Press (UB Press) Elektrinik Pertama dan terbesar di Indonesia. Malang.
Nurcahya, H. 2015. Budidaya & Cara Olah Talas untuk Makanan dan Obat. Cetakan pertama, Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Nuryati, A., dan Huwaina, A. D. 2015. Efektifitas berbagai Konsentrasi Kacang Kedelai (Glycine max (L.) Merill) sebagai Media Alternatif Tehadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. Jurnal Teknologi Laboratorium. Vol. 5. No. 1. pp. 1-4.
Saha, A., Mandal, P., Dasgupta R. 2008. Alternative Culture Media For Fungal Growth Using Different Formulation Of Protein Source. Annals of Biological Researce.
Setiowati, T. dan Furqonita, D. 2007. Biologi Interaktif. Cetakan pertama, Azka Press. Jakarta.
Siregar. 2004. Penyakit Jamur Kulit. Edisi II, EGC. Jakarta.
Sudjana, P. 2008. Infeksi Jamur Pada Penderita HIV Simposium Penyakit Infeksi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Rumah Sakit Hasan Sadikin. Bandung.
Sunarmi, Y. I. dan Saparinto, C.2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syauqi, A. 2017. Mikrobiologi Lingkungan Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan. Edisi 1, Andi. Yogyakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.