Perbedaan Densitas Warna Inti dan Sitoplasma Preparat Ginjal Marmut pada Proses Clearing Menggunakan Xylol dengan Minyak Gandapura (Gaultheria Fragantissima) pada Pembuatan Sediaan Jaringan

Faridah Faridah, Tulus Ariyadi, Fitri Nuroini

Abstract


Proses penjernihan (clearing) adalah untuk membuat jaringan menjadi jernih dan transparan agar lebih mudah diidentifikasi pada mikroskop. Xilol merupakan agen clearing yang umum digunakan di laboratorium
pembuatan sediaan histologi. Xilol memberikan hasil preparat sediaan yang baik dalam tahapan clearing. Gandapura (Gaultheria fragantissima) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang komponen
utamanya adalah senyawa metilsalisilat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kualitas preparat ginjal marmut menggunakan xilol dan minyak gandapura sebagai clearing agent. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan Cross Sectional.Sampel organ ginjal diperoleh dari hewan marmut kemudian melalui processing jaringan diolah menjadi 40 sediaan dengan pewarnaan HE. Kualitas sediaan diamati dan dilakukan
penilaian densitas warna inti dan warna sitoplasma dilakukan dengan cara digitalisasi sediaan menggunakan perangkat lunak image-J. Hasil penelitian uji warna inti kelompok xilol sebesar 95,50 OD SD 19,09. Nilai ratarata densitas warna inti kelompok minyak gandapura adalah 89,15 OD SD 15,48. Warna sitoplasma pada kelompok xilol adalah 98,15 OD SD 20,17. Nilai rata-rata densitas warna sitoplasma kelompok minyak
gandapura sebesar 93,63 OD SD 15,35. HasilĀ  menunjukkan bahwa sediaan jaringan ginjal dengan clearing agent Xilol dan Minyak Gandapura tidak ada perbedaan kualitas atau memiliki kualitas yang sama berdasarkan uji statistik.

Kata kunci: Clearing, larutan Clearing Xilol, Larutan Clearing Minyak Gandapura, sediaan jaringan ginjal

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.