Uji Ekstrak Akuosa Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga) terhadap Penyembuhan Luka Sayat Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Pseudomonas aeroginosa

Dhiny Rahmayanti, Fitri Nuroini

Abstract


Luka merupakan rusaknya sebagaian jaringan tubuh yang menyebabkan hilangnya struktur anatomi pada jaringan kulit. Proses prenyembuhan luka adalah suatu proses kompleks yang meliputi proses inflamasi (peradangan), granulasi dan regenerasi atau pemulihan jaringan baik struktur maupun fungsinya.
Pemanfaatan bahan alami sebagai salah satu obat tradisional untuk penyembuhan luka adalah sarang burung walet. Sarang burung walet memiliki komponen terbesar glikoproein yaitu sialis acid dan glucosamine yang berfungsi sebagai modulator sistem imun dan meningkatkan proses pertumbuhan sel, sehingga mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi, dan pengaruh perbedaan
konsentrasi ekstrak akuosa sarang burung walet putih (Collocalia fuciphaga Thunberg) terhadap penyembuhan luka yang diinduksi oleh Pseudomonas aeruginosa. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol normal, positif, negatif, perlakuan cekok ekstrak sarang burung walet 5%, 10%, dan 15%. Hasil peneliltian ini menunjukkan bahwa ekstrak akuosa sarang burung walet putih dapat menyembuhkan luka sayat pada tikus jantan putih dan terdapat perbedaan penyembuhan luka pada masing-masing konsentrasi EBN 5%, 10% dan 15%. Simpulan penelitian ini menyatakan bahwa pemberian ekstrak sarang burung walet putih dapat mempercepat proses penyembuhan luka sayat yang diinduksi bakteri P.aeruginosa dan hasil statistik uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan pada tiap konsentrasi.

Kata kunci: Luka, Pseudomonas aeruginosa, sarang burung walet

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.