Integrasi Teknologi dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era New Normal
Abstract
Kesiapan guru dalam mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter di era new normal menjadi
diskursus belakangan ini. Berbagai kendala dihadapi oleh guru. Kendala ini juga yang dihadapi oleh
guru-guru Bahasa Indonesia SMA/SMK di Provinsi Bali. Pelatihan kemudian dilakukan untuk
meningkatkan kesiapan guru. Peserta pelatihan berasal dari 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Bali
dengan jumlah 38 orang. Pelatihan melalui 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru telah mampu menyusun rencana pembelajaran yang
mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter. Dilihat dari kesiapan integrasi teknologi terjadi
peningkatan kesiapan, yaitu dari 7,9% yang menyatakan ‘tidak siap’ menjadi 100% menyatakan
‘siap’. Pada pernyataan ‘kekurangsiapan’ terjadi hal yang serupa, yaitu dari 47,4% menjadi 15,8%.
Pada katagori ‘siap’ dan ‘sangat siap’ terjadi peningkatan, yaitu untuk kategori ‘siap’ dari 44,7%
menjadi 63,2% dan dari 0,0% untuk kategori ‘sangat siap’ menjadi 21,1%. Kesiapan integrasi
pendidikan karakter juga menunjukkan terjadi peningkatan kesiapan. Tidak ada guru yang
menyatakan tidak siap. Kategori ‘kurang siap’ mengalami penurunan, yakni dari 52,6% menjadi
10,5%. Sebaliknya, terjadi peningkatan ‘kesiapan’, yakni pada kategori ‘siap’ dari 42,1% menjadi
63,2% dan pada kategori ‘sangat siap’ dari 5,3% menjadi 21,1%. Jadi, pelatihan berhasil
meningkatkan kesiapan guru dalam mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter.
Kata Kunci : integrasi teknologi, pendidikan karakter, pembelajaran bahasa Indonesia, era new
normal
diskursus belakangan ini. Berbagai kendala dihadapi oleh guru. Kendala ini juga yang dihadapi oleh
guru-guru Bahasa Indonesia SMA/SMK di Provinsi Bali. Pelatihan kemudian dilakukan untuk
meningkatkan kesiapan guru. Peserta pelatihan berasal dari 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Bali
dengan jumlah 38 orang. Pelatihan melalui 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru telah mampu menyusun rencana pembelajaran yang
mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter. Dilihat dari kesiapan integrasi teknologi terjadi
peningkatan kesiapan, yaitu dari 7,9% yang menyatakan ‘tidak siap’ menjadi 100% menyatakan
‘siap’. Pada pernyataan ‘kekurangsiapan’ terjadi hal yang serupa, yaitu dari 47,4% menjadi 15,8%.
Pada katagori ‘siap’ dan ‘sangat siap’ terjadi peningkatan, yaitu untuk kategori ‘siap’ dari 44,7%
menjadi 63,2% dan dari 0,0% untuk kategori ‘sangat siap’ menjadi 21,1%. Kesiapan integrasi
pendidikan karakter juga menunjukkan terjadi peningkatan kesiapan. Tidak ada guru yang
menyatakan tidak siap. Kategori ‘kurang siap’ mengalami penurunan, yakni dari 52,6% menjadi
10,5%. Sebaliknya, terjadi peningkatan ‘kesiapan’, yakni pada kategori ‘siap’ dari 42,1% menjadi
63,2% dan pada kategori ‘sangat siap’ dari 5,3% menjadi 21,1%. Jadi, pelatihan berhasil
meningkatkan kesiapan guru dalam mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter.
Kata Kunci : integrasi teknologi, pendidikan karakter, pembelajaran bahasa Indonesia, era new
normal
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.