Pemberdayaan Remaja Panti Asuhan Yatim Putri Siti Khadijah Melalui Pelatihan Konten Dakwah Berbahasa Inggris dengan Menggunakan Aplikasi Snapseed dan Canva

Intan Permata Hapsari, Fatma Hetami, Karina Hanum Luthfia, Christianti Tri Hapsari, Setyarini Setyarini, Fasya Safira Maysarah, Devan Cikal Pramukti, Bintang Priyanto Putri

Abstract


Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan pembatasan kegiatan masyarakat
untukmengurangidampakpenyebaranCovid-19,strategipenyebarandakwahmengalami
perubahan yang signifikan. Dakwah yang dulunya dilakukan di masjid, di tabligh akbar, di radio,
ataupun televisi, sekarang mulai bergeser ke media digital seperti website, instagram, Youtube,
Twitter, Facebook, atau media digital lainnya. Kenyamanan dalam mengakses dakwah dimanapun,
kapanpun, dan oleh siapapun menjadi keunggulan utama dakwah melalui media digital. Kondisi ini
sangat sesuai dengan pasar pengguna aktif sosial media di Indonesia yaitu sekitar 61, 8% dari total
populasi (Hootsuite, 2021).Inovasi penyebaran dakwah melalui media digital dianggap menjadi
alternatif solusi yang cukup efektif untuk menyasar semua generasi terutama generasi milenial.
Dengan jumlah aktif pengguna internet yang mencapai 200 juta jiwa, jumlah konten kreator
Youtube selevel gold di Indonesia masih berkisar 600 channel (Makarim, 2020). Selain itu, konten
kreatif di Indonesia masih berkisar konten terkait prank, tutorial, musik, berita, atau web series.
Masih sedikitnya konten kreator yang berfokus pada dakwah, membuka peluang besar bagi generasi
millennial untuk mendalaminya. Untuk itu, pengabdian yangberfokus untuk memberdayakan
remaja melalui pelatihan pembuatan konten dakwah menggunakan aplikasi terkini seperti Canva
dan Snapseed sangat diperlukan. Sasaran program pengabdian ini adalah remaja putri panti asuhan
Siti Khadijah, yang masih bersekolah di jenjang SMP dan SMA/SMK. Mereka merupakan gen Z yang
sangat familiar dengan penggunaan teknologi informasi namun masih minim mendapat pelatihan
pembuatan konten kreatif berbahasa Inggris yang memanfaatkan aplikasi terkini. Pemilihan peserta
pelatihan ini didasarkan pada kebutuhan untuk membangun ketahanan generasi bangsa Indonesia
melalui gerakan pemberdayaan perempuan yang memfasilitasi penguatan keterampilan, kolaborasi
dan kebermanfaatan secara lebih luas. Metode ceramah, cooperative learning, dan group discussion
digunakansebagaimetodepelatihanpembuatankontenkreatifberbahasaInggrisdengan
menggunakanaplikasiCanvadanSnapseed.Denganmemaksimalkanpenggunaanteknologi
informasi, peserta pelatihan menunjukkan respon positif selama proses pelatihan, mereka aktif
berusaha untuk dapat menguasai aplikasi dan menghasilkan konten dakwah yang menunjukkan
style mereka sebagai generasi Z. Walaupun mengalami sedikit kendala teknis seperti koneksi wifi
yangkurangstabildandeviceyangkurangmendukung,pesertabertumbuhdarimemahami
penggunaan aplikasi untuk kebutuhan pribadi seperti eksistensi di media sosial menjadi memahami
penggunaan aplikasi untuk kebermanfaatan yang lebih besar yaitu untuk penyebaran dakwah. Dari
pelatihan yang berfokus pada hasil visual dua dimensi seperti poster atau photo untuk konten 2314
dakwah, pelatihan selanjutnya dapat difokuskan untuk memberi pelatihan pembuatan konten
kreatif dakwah yang menghasilkan ceramah generasi milenial berbahasa Inggris.
Kata Kunci:pemberdayaan, perempuan, konten dakwah, Snapseed, Canva

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.