Pelatihan Pemanfaatan Sampah Anorganik Menjadi Produk Hiasan Pada Kader Desa Moncongloe Kabupaten Maros

Abstract

Permasalahan sampah di Kota Makassar masih menjadi fenomena gunung es. Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa di daerah Antang, Kecamatan Manggala sudah kelebihan
kapasitas. Tumpukan sampah di TPA Tamangapa sudah mencapai ketinggian sekitar 30 sampai 40
meter. Volume sampah yang masuk di TPA sekitar 900 ton per hari. Keberadaan Kelompok Kader
di Desa Moncongloe yang merupakan suatu lembaga masyarakat yang membantu program
Puskesmas Moncongloe dalam bidang kesehatan dan  bidang lainnya termasuk dalam
pemberdayaan masyarakat yang selanjutnya akan berperan dalam peningkatan status ekonomi
dan pemberdayaan wanita pada masyarakat Wilayah Moncongloe. Adapun kegiatan yang akan
dilakukan di Masyarakat daerah Moncongloe Kabupaten Maros pada tanggal 12 Agustus 2022 ,
bahwa melihat kondisi pada masyarakat Moncongloe masih banyak wanita yang belum
bekerja dan yang hanya fokus sebagai ibu rumah tangga sekitar 95% dari total masyarakat.
Daerah Moncongloe merupakan kawasangan yang berbatasan langsung dengan TPA Antang.
Sehingga perlunya peningkatan keterampilan terutama dalam mengolah sampah anorganik dari
kawasan TPA Antang menjadi produk yang dapat menghasilkan uang dan dipasarkan dengan
harga yang lebih tinggi, diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga pada masyarakat
Desa Moncongloe. Hasil yang diperoleh setelah pengabdian yaitu pada saat melakukan kegiatan
pengabdian melibatkan pihak pemerintah desa dalam pelatihan kader sehingga masyarakat
khususnya kader dapat mencapai tujuan mereka, dalam upaya peningkatan perekonomian di
masyarakat Moncongloe untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengolah sampah
organik menjadi produk yang bernilai seperti kerajinan dalam bentuk bunga, keranjang dan jenis
produk lainnya. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode yang menitikberatkan
pada keaktifan peserta seperti Demonstrasi dan simulasi.
Kata Kunci : Keterampilan; Kerajinan Tangan; Sampah Anorganik.