Penanganan Sampah Organik Limbah Domestik Rumah Tangga menjadi Pupuk Kompos di Kelurahan Manggar, Balikpapan

- Anggela

Abstract


Pandemi COVID-19 menyebabkan tingginya aktivitas rumah tangga sehingga meningkatkan penumpukkan sampah sayuran yang disebabkan pola hidup masyarakat yang hamper menerapkan work from home, sehingga perlu adanya penanganan sampah yang instensif dan berkesinambungan. Umumnya masyarakat hanya membuang sampah pada tempat pengumpulan sampah (TPA) tanpa melakukan pre-treatment seperti memilah sampah sesuai dengan jenisnya (sampah organik dan
anorganik) serta masih rendahnya inovasi pengolahan sampah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan penambahan EM4 tunggal dengan EM4+molase terhadap parameter seperti pH, suhu dan penampakan visual (warna, aroma dan tekstur) serta lamanya waktu fermentasi sampah organik menjadi pupuk kompos. Pengambilan data sampel untuk pengukuran pH dilakukan pengujian setiap 5 hari sekali sementara untuk pengukuran suhu dilakukan setiap 3 hari sekali selama proses pengomposan. Analisis penelitian ini menggunakan metode analisis of  variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji beda nyata Duncan test dengan signifikansi p>0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan EM4 dan molase menunjukkan kualitas fisik pupuk yaitu pada hasil 28,3
oC ±0,58, pH 7.1, berwarna kehitaman, berbau tanah dan tekstur yang sangat remah seperti tanah. Pupuk kompos organik yang dihasilkan dengan menggunakan campuran EM4 dan molase menunjukan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk dengan perlakuan pemberiaan EM4 tunggal serta penampakan visual pupuk sesuai dengan standar SNI No. 19-7030-2004.
Kata Kunci : Kompos, Sampah Organic, Manggar, EM4, Molase.



Keywords


Kompos, Sampah Organic, Manggar, EM4, Molase.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.