Perbandingan Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Generasi X dan Generasi Milenial pada Literasi Kimia Pangan Menggunakan Instrumen DOT
Abstract
Saat ini masyarakat usia produktif termasuk ke dalam Generasi X dan Milenial. Salah satu skill yang dibutuhkan saat ini adalah kemampuan berpikir kritis. Literasi sains memiliki korelasi yang kuat dengan kemampuan berpikir kritis. Literasi sains penting dikuasai secara umum salah satunya literasi kimia pangan. Literasi kimia pangan mempengaruhi perilaku makan. Pola konsumsi makanan yang tidak sehat akan mempengaruhi kondisi kesehatan namun, masih banyak miskonsepsi tentang pangan yang beredar di masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan dan tingkat kemampuan berpikir kritis pada literasi kimia pangan generasi X dan Milenial. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan ketentuan generasi X kelahiran tahun 1960-1980 dan generasi Milenial 1981-2000. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan wawancara, analisis data bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner online kepada responden yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Hasil uji Mann-Whitney diperolah hasil nilai Asymp.
Sig. (2- tailed) 0,024 < 0,05. Maka dari itu Ho ditolak yang artinya, terdapat perbedaan pada tingkat kemampuan berpikir kritis Generasi X dengan Milenial pada bidang literasi kimia pangan dengan menggunakan instrumen DOT. Kemampuan berpikir kritis generasi X dan Milenial pada literasi kimia pangan tergolong “cukup kritis” dengan rata-rata 75,10 dan 75,12. Diharapkan untuk peneliti lain untuk mengembangkan penelitian lanjutan terhadap kemampuan berpikir kritis pada literasi kimia pangan seperti studi kasus di suatu tempat, analisis berdasarkan gender dan sosial budaya. untuk pemerintah atau institusi terkait untuk melakukan upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis pada literasi kimia pangan untuk kesehatan masyarakat.
Kata Kunci : Berpikir Kritis, Literasi Kimia Pangan, Generasi X, Generasi Milenial
merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan ketentuan generasi X kelahiran tahun 1960-1980 dan generasi Milenial 1981-2000. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan wawancara, analisis data bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner online kepada responden yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Hasil uji Mann-Whitney diperolah hasil nilai Asymp.
Sig. (2- tailed) 0,024 < 0,05. Maka dari itu Ho ditolak yang artinya, terdapat perbedaan pada tingkat kemampuan berpikir kritis Generasi X dengan Milenial pada bidang literasi kimia pangan dengan menggunakan instrumen DOT. Kemampuan berpikir kritis generasi X dan Milenial pada literasi kimia pangan tergolong “cukup kritis” dengan rata-rata 75,10 dan 75,12. Diharapkan untuk peneliti lain untuk mengembangkan penelitian lanjutan terhadap kemampuan berpikir kritis pada literasi kimia pangan seperti studi kasus di suatu tempat, analisis berdasarkan gender dan sosial budaya. untuk pemerintah atau institusi terkait untuk melakukan upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis pada literasi kimia pangan untuk kesehatan masyarakat.
Kata Kunci : Berpikir Kritis, Literasi Kimia Pangan, Generasi X, Generasi Milenial
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.