Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Wistar Menggunakan Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi - Karagenan

Agyta Restu Krisnawati, Fatchul Ulum, Wafa Syahida Nur’Adhim, Fandhi Adi Wardoyo

Abstract


Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi batas normal, akibat kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi ataupun menggunakan insulin secara efektif. Penyakit diabetes menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia (2018). Saat ini pengobatan diabetes masih banyak menggunakan obat kimia seperti metformin yang dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh, sehingga diperlukan pengobatan lain yang berasal dari bahan alami. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan ekstraksi daun pandan wangi dan diformulasikan bersama karagenan untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus wistar. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Tikus diabetes didapatkan dengan
perlakukan induksi aloksan. Sebanyak 18 ekor tikus putih wistar jantan dengan berat badan 150200 gram. Seluruh sampel dibagi secara acak menjadi lima kelompok penelitian yaitu: (Normal) tikus tanpa perlakuan apapun; (Positif) tikus yang diinduksi aloksan; (Negatif) tikus yang diinduksi aloksan dan diberi perlakuan dengan obat metformin; (P1) tikus yang diinduksi aloksan dan diberi perlakuan 600 mg/kg bb ekstrak daun pandan wangi + 50 mg/kg bb karagenan; (P2) tikus yang diinduksi aloksan dan diberi perlakuan 900 mg/kg bb ekstrak daun pandan wangi + 50 mg/kg bb karagenan. Perlakuan diberikan selama 9 hari. Pada hari ke-9 dilakukan pengambilan darah untuk mengetahui kadar gula darah tikus setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi diabetes dengan pemberian perlakuan 600 mg/kg bb ekstrak daun pandan wangi + 50 mg/kg bb karagenan lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus hiperglikemia yang diinduksi aloksan
Kata Kunci : Diabetes, Daun pandan wangi, Ekstraksi, Karagenan.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.