HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KADAR ASAM LAKTAT PADA PEKERJA ANGKAT ANGKUT DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KABUPATEN REMBANG
Abstract
Latar belakang: Pekerja angkat angkut dalam melakukan pekerjaan di TPI bekerja selama 5 sampai 8. Beban angkat/angkut yang diterima pekerja selama bekerja >20 kg/hari. Selain itu pekerja angkat angkut di TPI bekerja di lingkungan kerja yang panas. Akivitas berat yang dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan asam laktat dalam darah meningkat sebanding dengan kadar asam laktat dalam tubuh manusia. Asam laktat dapat terakumulasi ketika pekerja melakukan aktivitas secara berulang sebagai penanda kelelahan. Tujuan : Menganalisis hubungan usia, status gizi, kebiasan merokok, beban kerja dengan kadar asam laktat pada pekerja angkat angkut. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan wawancara, pengukuran beban kerja menggunakan denyut nadi dan kadar asam laktat terhadap 34 pekerja angkat angkut. Alat yang digunakan adalah accutrent plus merk rohce dan kuesioner. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah beban kerja,
karakteristik individu sedangkan variabel terikat adalah kadar asam laktat. Data diuji dengan menggunakan chi-square. Hasil : Usia pekerja 22-60 tahun, status gizi (IMT) 19,4 – 27,2 dan kadar asam laktat dalam darah 0,1-2,5 mmol/l dengan kategori tidak normar 73,5%. Staus gizi normal
33,3% kebiasaan merokok dengan kategori sedang 76,5% dan beban kerja dengan kategori perlu perbaikan 82,1%. Kesimpulan: Dalam penelitian ini beban kerja ada hubungan yang signifikan dengan kadar asam laktat p (value) = 0,031, namun usia, status gizi, kebiasaan merokok tidak ada hubungan yang signifikan dengan kadar asam laktat (p>0,05).
Kata kunci : Usia, Status Gizi, Kebiasaan Merokok, Beban Kerja, Kadar asam laktat
karakteristik individu sedangkan variabel terikat adalah kadar asam laktat. Data diuji dengan menggunakan chi-square. Hasil : Usia pekerja 22-60 tahun, status gizi (IMT) 19,4 – 27,2 dan kadar asam laktat dalam darah 0,1-2,5 mmol/l dengan kategori tidak normar 73,5%. Staus gizi normal
33,3% kebiasaan merokok dengan kategori sedang 76,5% dan beban kerja dengan kategori perlu perbaikan 82,1%. Kesimpulan: Dalam penelitian ini beban kerja ada hubungan yang signifikan dengan kadar asam laktat p (value) = 0,031, namun usia, status gizi, kebiasaan merokok tidak ada hubungan yang signifikan dengan kadar asam laktat (p>0,05).
Kata kunci : Usia, Status Gizi, Kebiasaan Merokok, Beban Kerja, Kadar asam laktat
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.