Analisa Biaya Medik Langsung dan Pola Terapi Obat TerhadapOutcome Klinik Pasien Stroke Iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta
Abstract
Latar Belakang : Stroke merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di dunia dan 80% kasus merupakan stroke iskemik. Menurut data Riskesdas Nasional tahun 2018 DIY berada pada peringkat ke-2 tertinggi mengenai prevalensi stroke dengan nilai 14,6% yaitu sebanyak 1.602
pasien. Menurut BPJS Kesehatan didapatkan adanya kenaikan total biaya pelayanan penyakit yang katastropik dengan besar biaya penyakit stroke sebesar 2,56 triliun rupiah pada tahun 2018.
Sekitar 87% disabilitas dan kematian akibat stroke terjadi pada negara berpendapatan menengah sehingga akan diperlukan biaya yang tinggi untuk menangani disabilitas akibat stroke. Pemberian pola terapi obat yang tepat diharapkan dapat memberikan outcome klinik yang terbaik kepada pasien dengan biaya seminimal mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara biaya medik langsung dan pola terapi obat dengan outcome klinik pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Metode : Penelitian ini
merupakan penelitian analitik yang dilakukan secara observasional dengan desain Cross Sectional Study. Sampel penelitian diambil dengan metode Purposive Sampling sebanyak 42 orang.
Pengolahan data bivariat dilakukan dengan Analisis Korelasi Point Biserial. Hasil : Hasil Analisis Korelasi Point Biserial didapatkan korelasi antara biaya medik langsung dengan outcome klinik memiliki nilai p-value >0,05 untuk setiap jenis outcome dan korelasi antara pola terapi obat dengan
outcome klinik memiliki nilai p-value >0,05 untuk setiap jenis outcome. Kesimpulan : Pola terapi obat serta biaya medik langsung pasien rawat jalan dan rawat inap tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan outcome klinik pasien stroke iskemik.
Kata Kunci : Biaya medik langsung, Outcome klinik, Pola terapi Obat, Stroke iskemik
pasien. Menurut BPJS Kesehatan didapatkan adanya kenaikan total biaya pelayanan penyakit yang katastropik dengan besar biaya penyakit stroke sebesar 2,56 triliun rupiah pada tahun 2018.
Sekitar 87% disabilitas dan kematian akibat stroke terjadi pada negara berpendapatan menengah sehingga akan diperlukan biaya yang tinggi untuk menangani disabilitas akibat stroke. Pemberian pola terapi obat yang tepat diharapkan dapat memberikan outcome klinik yang terbaik kepada pasien dengan biaya seminimal mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara biaya medik langsung dan pola terapi obat dengan outcome klinik pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Metode : Penelitian ini
merupakan penelitian analitik yang dilakukan secara observasional dengan desain Cross Sectional Study. Sampel penelitian diambil dengan metode Purposive Sampling sebanyak 42 orang.
Pengolahan data bivariat dilakukan dengan Analisis Korelasi Point Biserial. Hasil : Hasil Analisis Korelasi Point Biserial didapatkan korelasi antara biaya medik langsung dengan outcome klinik memiliki nilai p-value >0,05 untuk setiap jenis outcome dan korelasi antara pola terapi obat dengan
outcome klinik memiliki nilai p-value >0,05 untuk setiap jenis outcome. Kesimpulan : Pola terapi obat serta biaya medik langsung pasien rawat jalan dan rawat inap tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan outcome klinik pasien stroke iskemik.
Kata Kunci : Biaya medik langsung, Outcome klinik, Pola terapi Obat, Stroke iskemik
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.