Case Study : Range Of Motion (Rom) Pasif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragik Di Rsud Bendan Kota Pekalongan
Abstract
Pendahuluan : Stroke adalah penyakit serebrovaskular di mana gangguan neurologis tiba-tiba terjadi
karena pembatasan atau penghentian aliran darah melalui sistem suplai arteri di otak. Pada pasien stroke
yang mengalami gangguan penurunan kekuatan otot, hal ini berpengaruh pada saat melakukan aktivitas
sehari-hari. Agar kekuatan otot tidak melemah maka perlu diberikan mobilitas pada pasien stroke dengan
memberikan terapi ROM aktif dan pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ROM
bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Bendan Kota
Pekalongan. Metode : Penelitian ini menggunakan study kasus pada 1 pasien stroke non hemoragik untuk
menilai kekuatan otot dengan instrumen skala gradasi kekuatan otot. Hasil : Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian tindakan Range of Motion (ROM) pasif pada hari pertama nilai kekuatan
otot 3/2 dan terjadi peningkatan otot pada hari ketiga dengan nilai kekuatan otot 4/3. Sehingga Range of
Motion (ROM) dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dengan gangguan mobilitas fisik pada
pasien stroke non hemoragik. Simpulan : Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi pihak rumah sakit
untuk menerapkan pemberian Range of Motion di ruangan karena dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik
Kata Kunci : Range of Motion, Kekuatan Otot, Stroke Non Hemoragik
karena pembatasan atau penghentian aliran darah melalui sistem suplai arteri di otak. Pada pasien stroke
yang mengalami gangguan penurunan kekuatan otot, hal ini berpengaruh pada saat melakukan aktivitas
sehari-hari. Agar kekuatan otot tidak melemah maka perlu diberikan mobilitas pada pasien stroke dengan
memberikan terapi ROM aktif dan pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ROM
bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Bendan Kota
Pekalongan. Metode : Penelitian ini menggunakan study kasus pada 1 pasien stroke non hemoragik untuk
menilai kekuatan otot dengan instrumen skala gradasi kekuatan otot. Hasil : Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian tindakan Range of Motion (ROM) pasif pada hari pertama nilai kekuatan
otot 3/2 dan terjadi peningkatan otot pada hari ketiga dengan nilai kekuatan otot 4/3. Sehingga Range of
Motion (ROM) dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dengan gangguan mobilitas fisik pada
pasien stroke non hemoragik. Simpulan : Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi pihak rumah sakit
untuk menerapkan pemberian Range of Motion di ruangan karena dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik
Kata Kunci : Range of Motion, Kekuatan Otot, Stroke Non Hemoragik
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.