Penerapan Art Therapy: Menggambar Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di Ruang Sena RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta

Mu’izzul Hidayat, Hana Nafiah

Abstract


Pendahuluan: Halusinasi digambarkan sebagai gejala dari gangguan jiwa berupa respon dari panca indera
yang tidak nyata. Halusinasi yang sering dialami yaitu halusinasi pendengaran. Upaya untuk mengontrol
halusinasi yaitu dengan menggunakan strategi pelaksanaan, adapun terapi lain untuk mengontrol halusinasi
yaitu dengan terapi menggambar. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh penerapan terapi menggambar
pada pasien dengan masalah keperawatan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran. Metode:
Penelitian ini mengggunakan studi kasus sesuai evidence based practice (EBP). Responden yang digunakan
berjumlah satu orang dengan masalah keperawatan gangguan persepsi sensori halusinasi. Pengambilan data
dilakukan sebelum dan sesudah tindakan menggunakan form checklist tanda dan gejala halusinasi. Intervensi
ini diberikan dua kali pertemuan selama tiga hari, setiap pertemuan selama 45 menit. Hasil: Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa penerapan terapi menggambar terbukti dapat menurunkan tanda gejala halusinasi.
Hasil observasi sebelum dilakukan terapi terdapat 8 tanda gejala. Setelah dilakukan terapi menggambar
terdapat penurunan tanda gejala pada hari pertama dan kedua. Hari ketiga setelah dilakukan terapi
menggambar sudah tidak terdapat tanda gejala halusinasi. Simpulan: Intervensi tambahan ini dapat dijadikan
acuan maupun referensi sebagai bahan pertimbangan terapi non farmakologis karena terbukti efektif
menurunkan tanda gejala halusinasi.
Kata Kunci: Art Therapy, Menggambar, Halusinasi Pendengaran

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.