Pengaruh Penggunaan Obat pada pasien Epilepsi Komplikasi Depresi Di RPSBM Kota Pekalongan

Santi Listiarini, Wulan Agustin Ningrum, Yulian Wahyu Permadi, Ainun Muthoharoh

Abstract


Depresi dan epilepsi memiliki hubungan secara patofisiologi. Obat antiepilepsi bekerja dengan cara
meningkatkan aktivitas dan sintesis neurotransmitter inhibisi GABA sehingga sebagian besar mekanisme obat
epilepsi dapat menyebabkan  gangguan depresi melalui peran GABA-ergik. Penggunaan obat yang diberikan
bertahap satu tingkat sampai serangan kejang bisa berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan pengaruh penggunaan obat terhadap keberhasilan pengobatan dan pengobatan yang diterima  apakah
sudah sesuai dengan pengobatan. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif secara prospektif
menggunakan metode Accidental sampling serta menggunakan wawancara secara langsung dengan perawat
yang mendampingi pasien, sampel yang digunakan sebanyak tiga pasien dewasa. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini yaitu semua pasien yang mau menjadi responden serta yang telah terdiagnosa oleh dokter dan
semua pasien penyandang epilepsi komplikasi depresi yang pada waktu penelitian mengalami pengobatan.
Analisis data menggunakan uji chi square pada spss 16. Hasil penelitian di RPSBM Kota Pekalongan selama
satu bulan yaitu didapatkan hasil uji statistik chi square dengan nilai 0,199 > 0,05. Kesimpulan  pada penelitian
ini pengobatan yang diterima pasien sudah sesuai dan dikatakan berhasil karena pasien tidak mengalami kejang
dan dalam keadaan stabil.
Kata Kunci : Depresi, epilepsi, penggunaan obat, RPSBM

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.