Pemberian Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang Terpapar Minyak Jelantah Terhadap Perbaikan Profil Protein Lambung Tikus

Melati Berliana, Ana Hidayati Mukaromah, Fandhi Adi Wardoyo, Meutia Srikandi Fitria

Abstract


Pemanasan minyak goreng pada suhu tinggi dan berulang menghasilkan pembentukan radikal bebas melalui
reaksi oksidasi, hidrolisis, dan polimerasi terhadap rantai asam lemak tak jenuh. Radikal bebas menyebabkan
stress oksidatif, yang menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS menyebabkan peroksidasi lipid
protein, yang mencakup enzim dan DNA organ lambung, yang dapat mengubah profil protein. Untuk melihat
perubahan profil protein, dapat digunakan metode pemeriksaan SDS-PAGE. Buah atau makanan lain yang
mengandung antioksidan seperti daun papaya dapat dikonsumsi karena memiliki potensi untuk menangkap
radikal bebas yang dapat mencegah sekresi asam lambung yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur ukuran profil protein lambung tikus yang terpapar minyak jelantah melalui pengobatan dengan
ekstrak etanol daun pepaya. Penelitian ini merupakan jenis eksperimental. Dalam penelitian ini, 10 tikus dibagi
menjadi 5 kelompok. Kelompok K adalah tikus yang sehat, dan kelompok P adalah tikus yang terpapar minyak
jelantah 1ml/BB per hari (2xsonde/hari). Kelompok P1; P2 dan P3 juga terpapar minyak jelantah 1ml/BB per
hari dan diberi ekstrak etanol daun pepaya 27,5, 55,0, dan 110,0 mg/BB per hari. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa paparan minyak jelantah mengubah profil protein lambung tikus, dengan ekspresi pita protein pada 115
kDa dan 72 kDa. Kesimpulannya adalah ekstrak etanol daun pepaya 110 mg/200 gr BB tikus dapat memperbaiki
profil protein lambung tikus yang terpapar minyak jelantah.
Kata Kunci : Minyak Jelantah, Profil Protein, Lambung Tikus, Ekstrak Etanol Daun Pepaya



Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.