Analisa Asupan Protein dan Energi dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo

Lourensya Berta Joharlina, Sophie Isfa Kartika sari, Agus Saptanto, Erna Sulfrida, Nanik Marfuati, Muhamad Hidayat Setyawan

Abstract


Latar belakang: Stunting, juga dikenal sebagai tubuh pendek, adalah keadaan di mana balita memiliki
panjang atau tinggi badan yang lebih rendah daripada usia mereka. Jumlah balita pendek dan sangat pendek
(Stunting: TB/U) di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang belum mencapai target 4,6 %, dengan capaian
sebesar 4,86 % pada Februari 2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara
pengetahuan dan pola asuh tentang pemberian makan balita dengan kasus stunting yang terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Bandarharjo. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo pada tanggal
17 April – 19 April 2023. Pengambilan sampel penelitian dengan purposive sampel pada 40 balita stunting.
Analisa menggunakan uji Independen T Test pada analisa bivariat. Hasil: Usia balita stunting 1-2 tahun
sebanyak 13 balita (32,5%) dari 40 responden. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin balita yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 21 balita (52,5%). Berdasarkan pola asuh sebanyak 21 balita (52,5%).
Analisa bivariat hubugan asupan energi dengan pola asuh pada kejadian stunting didapatkan nilai p 0,342
sehingga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan pola asuh. Analisa bivariat
hubungan asupan protein dengan pola asuh pada kejadian stunting didapatkan nilai p 0,874 menunjukkan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan pola asuh pada kejadian stunting di
wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Kesimpulan: Asupan protein dan energi dengan pola asuh tidak
memiliki hubungan yang signifikan pada kejadian stunting pada balita.
Kata kunci:  Stunting, Protein, Energi



Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.