Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Poncol
Abstract
Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2021 sebesar 95,32/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 6,04/100.000 kelahiran hidup, menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. tahun 2022, dari 189 kehamilan, Puskesmas Poncol mencatat 73 kehamilan dengan risiko tinggi. Bahkan tiga puluh di antaranya menunjukkan kehamilan dengan kode 4T, yang berarti terlalu banyak,
terlalu muda, terlalu tua, atau terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan perspektif orang-orang tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Poncol.
Metode: Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah observasi analitik melalui pendekatan crosssectional. Semua ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas Poncol adalah subjek penelitian ini. Didapatkan 50 responden setelah dilakukan metode sampling berupa purposive sampling dengan kriteria
inklusi dan ekslusi. Untuk mengumpulkan data, kuesioner tentang pengetahuan dan pendapat tentang kehamilan risiko tinggi digunakan. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil: Mayoritas usia responden tidak berisiko (94%), memiliki tingkat pendidikan SMA (78%), tidak
bekerja (56%), primigravida dan multigravida (50%), dan memiliki pengetahuan yang cukup (58%). Mereka juga memiliki sikap yang baik (80%). Hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan ditemukan, dengan p-value 0,001(<0,05), dan p-value 0,016(<0,05). Kesimpulan: Mayoritas ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sikap baik terhadap kehamilan risiko tinggi. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pekerjaan.
Kata kunci: Hamil risiko tinggi, pengetahuan, sikap, ibu hamil.
terlalu muda, terlalu tua, atau terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan perspektif orang-orang tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Poncol.
Metode: Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah observasi analitik melalui pendekatan crosssectional. Semua ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas Poncol adalah subjek penelitian ini. Didapatkan 50 responden setelah dilakukan metode sampling berupa purposive sampling dengan kriteria
inklusi dan ekslusi. Untuk mengumpulkan data, kuesioner tentang pengetahuan dan pendapat tentang kehamilan risiko tinggi digunakan. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil: Mayoritas usia responden tidak berisiko (94%), memiliki tingkat pendidikan SMA (78%), tidak
bekerja (56%), primigravida dan multigravida (50%), dan memiliki pengetahuan yang cukup (58%). Mereka juga memiliki sikap yang baik (80%). Hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan ditemukan, dengan p-value 0,001(<0,05), dan p-value 0,016(<0,05). Kesimpulan: Mayoritas ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sikap baik terhadap kehamilan risiko tinggi. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pekerjaan.
Kata kunci: Hamil risiko tinggi, pengetahuan, sikap, ibu hamil.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.