Gambaran Permasalahan Pengelolaan Sampah di DKI Jakarta dan Kaitannya dengan SDGs

Mochammad Taufik

Abstract


Jakarta sebagai kota megapolitan menyimpan berbagai permasalahan terkait sampah. Sebagai salah satu kota
yang menjadi parameter di Indonesia, dan apabila dikaitkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs)
atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya pada tujuan 11 terkait dengan dengan Kota dan
Pemukiman yang Berkelanjutan melalui target 11.6 pada tahun 2030 ditargetkan untuk mengurangi dampak
lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, dilakukan perhatian khusus pada kualitas penanganan sampah
kota. Jakarta saat ini menghasilkan rata-rata 7.500 ton per hari, dan belum dapat maksimal mengelolanya sendiri
sehingga masih amat bergantung pada TPST Bantargebang di Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan menelaah dokumen pemerintah, jurnal dan media tepercaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa salah satu penyebab berlarutnya permasalahan sampah di DKI Jakarta adalah disebabkan
oleh mundurnya rencana pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) dari Masterplan Pengelolaan
Sampah Provinsi DKI Jakarta tahun 2012-2032, di mana fasilitas ITF tersebut akan dibangun di 4 (empat) lokasi
berbeda di DKI Jakarta, yaitu Sunter, Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi. Hal ini disebabkan oleh belum
jelasnya skema pembiayaan, diantaranya tidak dianggarkannya rencana pembangunan ITF dalam APBD secara
penuh.
Kata kunci: Sustainable Development Goals (SDGs), Intermediate Treatment Facility (ITF), sampah, DKI
Jakarta.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.