Pengembangan Desa Mandiri Pupuk di Desa Bulus Bandung Tulungagung Melalui Pengolahan Sampah Organik menggunakan Metode Takakura

- Siswanto, Djony Izak Rudyardjo, Dyah Hikmawati, Jan Ady, - Aminatun, Nuril Ukhrowiyah, Deny Arifianto

Abstract


Salah satu masalah yang dihadapi oleh petani desa Bulus dan masyarakat desa umumnya, terutama di
Kabupaten Tulungagung adalah kelangkaan pupuk. Pupuk bersubsidi sangat terbatas, sedangkan pupuk non
subsidi berharga relatif tinggi, sehingga perlu alternatif pengganti pupuk kimia untuk memenuhi kebutuhan
petani, sekaligus upaya mengurangi ketergantungan pada penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk
kimia dalam jangka waktu lama dan berlebihan akan merusak struktur tanah. Takakura adalah salah satu
cara pengomposan yang bisa dilaksanakan oleh masyarakat umum karena metodenya yang sederhana dan
mudah untuk diaplikasikan. Sasaran pengabdian kepada masyarakat bina desa ini adalah kelompok tani
sebagai penggerak pertanian masyarakat desa. Metode yang dipakai adalah penyuluhan interaktif,
workshop, dan demostrasi pengenalan pembuatan kompos Takakura. Antusiasme masyarakat petani dalam
mengikuti kegiatan merupakan indikator keberhasilan kegiatan program pengabdian masyarakat skema
Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB) ini. Keberhasilan kegiatan ini juga dapat dilihat dari produksi
pupuk organic oleh para peserta kegiatan. Selain itu kehadiran wakil bupati, kepala desa, dan perangkat
desa merupakan bentuk keseriusan dukungan pemerintah untuk mencari alternatif atas keterbatasan pupuk
bersubsidi.   Hambatan kegiatan yang muncul adalah penyesuaian waktu yang tepat karena sebagian besar
petani menggunakan waktu siang hari untuk pergi ke sawah.
Kata Kunci : mandiri pupuk, desa Bulus, sampah organic, Takakura  


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.