Gambaran Tatalaksana Pengurangan Rasa Nyeri Pasien PascaOperasi Bedah Mayor Dengan Anestesi Umum
Abstract
Nyeri merupakan ketidaknyamanan yang dapat disebabkan oleh pasca bedah. Untuk mencapai score nyeri
yang rendah sehingga diperlukan tindakan penatalaksanaan terhadap rasa nyeri pasca operasi bedah mayor
dengan anestesi umum dan untuk mengetahui skala nyeri setelah penatalaksanaan pasien menggunakan
instrumen VAS. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tatalaksana pengurangan rasa nyeri pasca
operasi bedah mayor dengan anestesi umum di RSUD Arjawinangun. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan instrumen berupa lembar observasi dan alat ukur VAS.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 103 pasien yang telah menjalani operasi bedah mayor dengan
anestesi umum, sedangkan sampel yang diambil berjumlah 41 orang menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien pasca operasi bedah saraf yang telah diberikan
analgetik tramadol dan ketorolac, setelah 30 menit sebagian kecil mengalami nyeri ringan dan setelah 6 jam
sebagian kecil mengalami nyeri sedang. Pada pasien bedah abdomen, setelah 30 menit, sekitar setengahnya
mengalami nyeri ringan, dan setelah 6 jam, hampir setengahnya mengalami nyeri ringan. Peningkatan nyeri
terjadi disebabkan durasi obat yang sudah mencapai batasnya. Oleh karena itu, pemberian analgetic ulang
perlu dilakukan ketika skala nyeri lebih dari nyeri sedang. Saran dari penelitian ini adalah agar Rumah
Sakit menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dasar untuk menganalisis mutu pelayanan penata
anestesi terutama dalam pelaksanaan tindakan anestesi.
Kata Kunci : Manajemen Nyeri, VAS, Bedah Mayor, Anestesi Umum
yang rendah sehingga diperlukan tindakan penatalaksanaan terhadap rasa nyeri pasca operasi bedah mayor
dengan anestesi umum dan untuk mengetahui skala nyeri setelah penatalaksanaan pasien menggunakan
instrumen VAS. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tatalaksana pengurangan rasa nyeri pasca
operasi bedah mayor dengan anestesi umum di RSUD Arjawinangun. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan instrumen berupa lembar observasi dan alat ukur VAS.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 103 pasien yang telah menjalani operasi bedah mayor dengan
anestesi umum, sedangkan sampel yang diambil berjumlah 41 orang menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien pasca operasi bedah saraf yang telah diberikan
analgetik tramadol dan ketorolac, setelah 30 menit sebagian kecil mengalami nyeri ringan dan setelah 6 jam
sebagian kecil mengalami nyeri sedang. Pada pasien bedah abdomen, setelah 30 menit, sekitar setengahnya
mengalami nyeri ringan, dan setelah 6 jam, hampir setengahnya mengalami nyeri ringan. Peningkatan nyeri
terjadi disebabkan durasi obat yang sudah mencapai batasnya. Oleh karena itu, pemberian analgetic ulang
perlu dilakukan ketika skala nyeri lebih dari nyeri sedang. Saran dari penelitian ini adalah agar Rumah
Sakit menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dasar untuk menganalisis mutu pelayanan penata
anestesi terutama dalam pelaksanaan tindakan anestesi.
Kata Kunci : Manajemen Nyeri, VAS, Bedah Mayor, Anestesi Umum
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.