Perbedaan Kualitas Preparat Jantung Tikus Pada Proses Deparafinisasi Menggunakan Xylol dan Minyak Pinus pada Pewarnaan HE
Abstract
Proses pewarnaan jaringan diawali dengan proses deparafinisasi dengan tujuan melunturkan sisa paraffin
pada jaringan. Larutan yang sering digunakan adalah xylol, tetapi xylol memiliki efek toksik sehingga
diperlukan larutan bahan alam yang aman untuk digunakan. Minyak pinus memiliki kandungan senyawa
terpenoid yang berpotensi sebagai pengganti xylol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan
kualitas preparat jaringan tikus pada proses deparafinisasi menggunakan xylol dan minyak pinus pada
pewarnaan HE. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Sampel yang digunakan sebanyak 30 preparat
sediaan jantung tikus dengan pewarnaan HE. Metode penelitian diawali dengan pembedahan tikus,
preparasi jaringan, pewarnaan HE dengan dua jenis deparafinisasi yaitu dengan xylol, minyak pinus tanpa
pemanasan dan minyak pinus dengan pemanasan 60°C, dan pengamatan menggunakan mikroskop. Hasil
preparat yang dideparafinisasi menggunakan xylol didapatkan hasil baik sebesar 100%, preparat dengan
minyak pinus tanpa pemanasan didapatkan hasil baik sebesar 90%, dan preparat minyak pinus dengan
pemanasan didapatkan hasil baik sebesar 70%. Hasil uji normalitas menunjukkan data tidak berdistribusi
normal sehingga diuji non parametrik Kurskal-Wallis Test dengan nilai signifikasi 0,000 maka p value
<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kualitas preparat antara xylol dengan
minyak pinus.
Kata Kunci : alternatif, deparafinisasi, xylol, minyak pinus
pada jaringan. Larutan yang sering digunakan adalah xylol, tetapi xylol memiliki efek toksik sehingga
diperlukan larutan bahan alam yang aman untuk digunakan. Minyak pinus memiliki kandungan senyawa
terpenoid yang berpotensi sebagai pengganti xylol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan
kualitas preparat jaringan tikus pada proses deparafinisasi menggunakan xylol dan minyak pinus pada
pewarnaan HE. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Sampel yang digunakan sebanyak 30 preparat
sediaan jantung tikus dengan pewarnaan HE. Metode penelitian diawali dengan pembedahan tikus,
preparasi jaringan, pewarnaan HE dengan dua jenis deparafinisasi yaitu dengan xylol, minyak pinus tanpa
pemanasan dan minyak pinus dengan pemanasan 60°C, dan pengamatan menggunakan mikroskop. Hasil
preparat yang dideparafinisasi menggunakan xylol didapatkan hasil baik sebesar 100%, preparat dengan
minyak pinus tanpa pemanasan didapatkan hasil baik sebesar 90%, dan preparat minyak pinus dengan
pemanasan didapatkan hasil baik sebesar 70%. Hasil uji normalitas menunjukkan data tidak berdistribusi
normal sehingga diuji non parametrik Kurskal-Wallis Test dengan nilai signifikasi 0,000 maka p value
<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kualitas preparat antara xylol dengan
minyak pinus.
Kata Kunci : alternatif, deparafinisasi, xylol, minyak pinus
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.