HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DENGAN STATUS GIZI DI KELURAHAN SENDANGGUWO
Abstract
Latar Belakang: Berdasarkan data pendahuluan dari kelurahan Sendangguwo terdapat bayi usia 6-24
bulan sebanyak 141. Dari data beberapa RW terdapat bayi sebanyak 29 balita dengan gizi kurang. Salah
satu penyebab gizi kurang adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai cara pola pemberian MPASI yang
tidak sesuai. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan
pola pemberian MPASI pada bayi usia 6-24 bulan dengan status gizi di kelurahan Sendangguwo.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik. Teknik pengambilan
sampel menggunakan rumus slovin didapatkan 58 responden dan data dikumpulkan melalui kuesioner
langsung dan observasi data di kelurahan Sendangguwo. Responden dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi, instrument dilakukan uji validitas, reabilitas, dan data dianalisis menggunakan analisis univariate
serta bivariate (uji statistik chi square). Hasil: Menunjukkan bahwa karakteristik responden ibu yang
mempunyai bayi berusia 6-24 bulan sebagian besar berusia 31-48 tahun (53,4%), berat badan bayi 5-10 kg
(67,2%), dan pendidikan SMA/SMK (56,9%); pola pemberian MP-ASI dengan perilaku tepat 48 responden
(82,8%) dan sisanya kurang dan tidak tepat.; status gizi bayi baik 47 bayi (81,0%), dan sisanya gizi kurang,
buruk dan lebih; Analisis chi-square menunjukkan ada hubungan signifikan pola pemberian MP-ASI
dengan status gizi bayi 6-24 bulan di Kelurahan Sendangguwo (p=0,000 < α=0,05). Kesimpulan: Terdapat
hubungan yang signifikan antara pola pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi 6-24 bulan di Kelurahan
Sendangguwo
Kata Kunci: Sirih merah, keputihan
bulan sebanyak 141. Dari data beberapa RW terdapat bayi sebanyak 29 balita dengan gizi kurang. Salah
satu penyebab gizi kurang adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai cara pola pemberian MPASI yang
tidak sesuai. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan
pola pemberian MPASI pada bayi usia 6-24 bulan dengan status gizi di kelurahan Sendangguwo.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik. Teknik pengambilan
sampel menggunakan rumus slovin didapatkan 58 responden dan data dikumpulkan melalui kuesioner
langsung dan observasi data di kelurahan Sendangguwo. Responden dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi, instrument dilakukan uji validitas, reabilitas, dan data dianalisis menggunakan analisis univariate
serta bivariate (uji statistik chi square). Hasil: Menunjukkan bahwa karakteristik responden ibu yang
mempunyai bayi berusia 6-24 bulan sebagian besar berusia 31-48 tahun (53,4%), berat badan bayi 5-10 kg
(67,2%), dan pendidikan SMA/SMK (56,9%); pola pemberian MP-ASI dengan perilaku tepat 48 responden
(82,8%) dan sisanya kurang dan tidak tepat.; status gizi bayi baik 47 bayi (81,0%), dan sisanya gizi kurang,
buruk dan lebih; Analisis chi-square menunjukkan ada hubungan signifikan pola pemberian MP-ASI
dengan status gizi bayi 6-24 bulan di Kelurahan Sendangguwo (p=0,000 < α=0,05). Kesimpulan: Terdapat
hubungan yang signifikan antara pola pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi 6-24 bulan di Kelurahan
Sendangguwo
Kata Kunci: Sirih merah, keputihan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.