HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP KESIAPAN BERUMAH TANGGA DI KELURAHAN KUDUNGMUNDU KOTA SEMARANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pendidikan
seksual dan pelecehan seksual remaja di kota pesisir terpencil. Untuk memperoleh sampel
yang representatif dari populasi, metode purposive sampling diterapkan dengan ukuran
sampel sekitar 40 orang. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi, tanya
jawab dengan lembaga terkait, dan partisipasi warga negara sebagai "stakeholder". Data
sekunder diperoleh dari sumber yang terkait dengan topik artikel. Dari 40 responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok utama berdasarkan usia:
mereka yang berusia 19–20 tahun dengan 10 responden dan mereka yang berusia 21–24
tahun dengan 30 responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
berada di daerah yang relatif mudah dijangkau, yang mungkin berkontribusi terhadap
transisi awal atau akhir mereka menuju kedewasaan dan pernikahan. Dari hasil penelitian,
terlihat bahwa 15 dan 4 dari 40 responden merasa siap untuk memasuki kehidupan
berumah tangga. Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif antara pemahaman yang
baik tentang pendidikan seksual dan kesiapan untuk berumah tangga. Individu yang telah
memahami pendidikan seksual mungkin juga telah membekali diri dengan pemaham yang
lebih baik tentang dinamika hubungan intim, kesehatan reproduksi, dan aspek-aspek lain
yang relevan dalam pernikahan, sehingga mereka merasa lebih siap secara emosional dan
mungkin juga secara finansial untuk mengambil langkah ke arah pernikaha
Kata kunci: pengetahuan tentang pendidikan seksual, kesiapan berumah tangga
seksual dan pelecehan seksual remaja di kota pesisir terpencil. Untuk memperoleh sampel
yang representatif dari populasi, metode purposive sampling diterapkan dengan ukuran
sampel sekitar 40 orang. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi, tanya
jawab dengan lembaga terkait, dan partisipasi warga negara sebagai "stakeholder". Data
sekunder diperoleh dari sumber yang terkait dengan topik artikel. Dari 40 responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok utama berdasarkan usia:
mereka yang berusia 19–20 tahun dengan 10 responden dan mereka yang berusia 21–24
tahun dengan 30 responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
berada di daerah yang relatif mudah dijangkau, yang mungkin berkontribusi terhadap
transisi awal atau akhir mereka menuju kedewasaan dan pernikahan. Dari hasil penelitian,
terlihat bahwa 15 dan 4 dari 40 responden merasa siap untuk memasuki kehidupan
berumah tangga. Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif antara pemahaman yang
baik tentang pendidikan seksual dan kesiapan untuk berumah tangga. Individu yang telah
memahami pendidikan seksual mungkin juga telah membekali diri dengan pemaham yang
lebih baik tentang dinamika hubungan intim, kesehatan reproduksi, dan aspek-aspek lain
yang relevan dalam pernikahan, sehingga mereka merasa lebih siap secara emosional dan
mungkin juga secara finansial untuk mengambil langkah ke arah pernikaha
Kata kunci: pengetahuan tentang pendidikan seksual, kesiapan berumah tangga
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.