Jumlah Uang Saku, Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Persentase Lemak Tubuh Pada Remaja Putri

Furqonatul Azimah, Yuliana Noor Sulistiawati Ulvie, Firdananda Fikri Jauharany, Ria Purnawian Sulistiani

Abstract


Mengkonsumsi makanan cepat saji berlebihan dapat meningkatkan persentase lemak tubuh, sehingga
menyebabkan obesitas. Penghasilan orang tua yang tinggi mempengaruhi konsumsi makanan cepat saji
karena dapat meningkatkan besar uang saku yang diberikan kepada anak-anak. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan jumlah uang saku dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan
persentase lamak tubuh pada remaja putri SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Metode deskriptif analitik
menggunakan rancangan desain Cross Sectional. Jumlah sampel yaitu 43 siswi diambil menggunakan
teknik proportional sampling. Data jumlah uang saku diambil menggunakan kuesioner, data konsumsi
makanan cepat saji diambil menggunakan formulir SQ-FFQ dan data persentase lamak tubuh dilakukakan
pengukuran tinggi badan, berat badan dan BIA (Bioelectrical Impedance Analysis). Uji analisis data
menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki
jumlah uang saku besar (≥ Rp.10.000) sebesar 86%, frekuensi konsumsi makanan cepat saji sering ( ≥
5x/hari)) sebanyak 51,2% dan persentase lemak tubuh healthy (10% - 30%) sebanyak 67,4 %. Hasil uji
bivariat terdapat hubungan antara jumlah uang saku untuk jajan dengan persentase lemak tubuh (p=0,000)
dan terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan persentase lemak tubuh
(p=0,000).
Kata Kunci : jumlah uang saku, konsumsi makanan cepat saji, persentase lemak tubuh, remaja putri.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.