Perbandingan Kualitas Sediaan Jaringan Hepar Mencit Menggunakan Xylene dan Minyak Zaitun dengan Pemanasan 60˚C sebagai Larutan Penjernih (Clearing)
Abstract
Clearing (tahap penjernihan) merupakan salah satu langkah penting pada proses pewarnaan. Xylene
biasanya digunakan sebagai larutan clearing rutin, namun paparan jangka panjang memiliki efek toksik
bagi penggunanaya. Bahan alam yang digunakan untuk alternatif pengganti xylene salah satunya adalah
minyak zaitun yang memiliki kelebihan tidak beracun. Penelitian ini berprinsip Bernoulli dengan
menerapkan metode pemanasan yang bertujuan untuk menurunkan viskositas larutan dan mempercepat
proses penjernihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas sediaan jaringan
hepar mencit menggunakan xylene dan minyak zaitun dengan pemanasan 60°C sebagai alternatif larutan
penjernih. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dan desain penelitian cross sectional dengan
dua kelompok perlakuan yaitu penjernihan menggunakan xylene dan minyak zaitun dengan pemanasan.
Prosedur diawali dengan pembedahan mencit dan diambil jaringan hepar, lalu dilakukan prosessing
jaringan, kemudian pewarnaan dilakukan dengan Hematoksilin eosin lalu diamati kualitas mikroskopisnya.
Data diolah dengan uji Shapiro wilk dan uji Kruskal walis. Kualitas preparat kelompok xylene didapatkan
skor baik sebanyak 10 preparat, sedangkan kelompok minyak zaitun diperoleh skor baik 6 preparat dan
skor kurang baik 4 preparat. Uji normalitas menunjukkan hasil p-value <0,05 yaitu 0,00 dengan sebaran
tidak normal, dilanjutkan dengan uji Kruskal walis menunukkan bahwa p-value > 0,05 dengan nilai
signifikansi 1,000 sehingga menunjukkan tidak ada perbedaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
minyak zaitun dengan pemanasan 60°C dapat digunakan sebagai alternatif penjernihan jaringan.
Kata Kunci : alternatif, minyak zaitun, penjernihan, xylene
biasanya digunakan sebagai larutan clearing rutin, namun paparan jangka panjang memiliki efek toksik
bagi penggunanaya. Bahan alam yang digunakan untuk alternatif pengganti xylene salah satunya adalah
minyak zaitun yang memiliki kelebihan tidak beracun. Penelitian ini berprinsip Bernoulli dengan
menerapkan metode pemanasan yang bertujuan untuk menurunkan viskositas larutan dan mempercepat
proses penjernihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas sediaan jaringan
hepar mencit menggunakan xylene dan minyak zaitun dengan pemanasan 60°C sebagai alternatif larutan
penjernih. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dan desain penelitian cross sectional dengan
dua kelompok perlakuan yaitu penjernihan menggunakan xylene dan minyak zaitun dengan pemanasan.
Prosedur diawali dengan pembedahan mencit dan diambil jaringan hepar, lalu dilakukan prosessing
jaringan, kemudian pewarnaan dilakukan dengan Hematoksilin eosin lalu diamati kualitas mikroskopisnya.
Data diolah dengan uji Shapiro wilk dan uji Kruskal walis. Kualitas preparat kelompok xylene didapatkan
skor baik sebanyak 10 preparat, sedangkan kelompok minyak zaitun diperoleh skor baik 6 preparat dan
skor kurang baik 4 preparat. Uji normalitas menunjukkan hasil p-value <0,05 yaitu 0,00 dengan sebaran
tidak normal, dilanjutkan dengan uji Kruskal walis menunukkan bahwa p-value > 0,05 dengan nilai
signifikansi 1,000 sehingga menunjukkan tidak ada perbedaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
minyak zaitun dengan pemanasan 60°C dapat digunakan sebagai alternatif penjernihan jaringan.
Kata Kunci : alternatif, minyak zaitun, penjernihan, xylene
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.