Pengaruh Lama Penundaan Spesimen Darah K2EDTA Terhadap Morfologi Leukosit Pada Apusan Darah Tepi
Abstract
Tahap pra- analitik berkontribusi besar sekitar 50-70% dari total kesalahan laboratorium, salah satunya
karena lama penundaan spesimen. Lamanya penundaan spesimen darah K2EDTA dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan sediaan apusan darah tepi terutama pada morfologi leukosit dimana batas waktu
penyimpanan pada suhu ruang hanya 1 jam. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh
lama penundaan spesimen darah K2EDTA terhadap morfologi leukosit pada sediaan apusan darah tepi.
Jenis penelitian eksperimental. Sampel didapat dengan simple random sampling sebanyak 9 sampel.
Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan spesimen darah K2EDTA yang segera
dikerjakan pembuatan apusan darah tepi sebanyak 9 preparat (100%) baik yaitu tidak ditemukan kelainan
vakuolisasi, piknosis, dan lobulasi nukleus, pada penundaan 2 jam didapatkan 9 preparat (100%) sedang
yaitu ditemukannya kelainan vakuolisasi, dan penundaan selama 5 jam didapatkan 9 preparat (100%)
sedang yaitu ditemukan vakuolisasi yang semakin membesar. Berdasarkan analisis uji chi square diperoleh
nilai p value 0.000 (<0.05) hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh penundaan spesimen darah
K2EDTA terhadap morfologi leukosit pada sediaan apusan darah tepi.
Kata Kunci : Penundaan Spesimen, K2EDTA, Morfologi leukosit, SADT.
karena lama penundaan spesimen. Lamanya penundaan spesimen darah K2EDTA dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan sediaan apusan darah tepi terutama pada morfologi leukosit dimana batas waktu
penyimpanan pada suhu ruang hanya 1 jam. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh
lama penundaan spesimen darah K2EDTA terhadap morfologi leukosit pada sediaan apusan darah tepi.
Jenis penelitian eksperimental. Sampel didapat dengan simple random sampling sebanyak 9 sampel.
Analisis data dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan spesimen darah K2EDTA yang segera
dikerjakan pembuatan apusan darah tepi sebanyak 9 preparat (100%) baik yaitu tidak ditemukan kelainan
vakuolisasi, piknosis, dan lobulasi nukleus, pada penundaan 2 jam didapatkan 9 preparat (100%) sedang
yaitu ditemukannya kelainan vakuolisasi, dan penundaan selama 5 jam didapatkan 9 preparat (100%)
sedang yaitu ditemukan vakuolisasi yang semakin membesar. Berdasarkan analisis uji chi square diperoleh
nilai p value 0.000 (<0.05) hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh penundaan spesimen darah
K2EDTA terhadap morfologi leukosit pada sediaan apusan darah tepi.
Kata Kunci : Penundaan Spesimen, K2EDTA, Morfologi leukosit, SADT.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.