Asuhan Kebidanan Pada Anak Umur 2 Tahun Dengan Stunting Di PMB Sri Lestari Kabupaten Grobogan
Abstract
Indonesia adalah negara berkembang, dan sedang mewujudkan indonesia maju tahun 2045, namun saat ini
masih menghadapi masalah kesehatan salah satunya adalah masalah stunting. Indonesia masih fokus pada
penanganan stunting, berbagai upaya dan program telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan dan
menangani masalah stunting. Stunting merupakan masalah pada perumbuhan dan perkembangan pada
balita karena kurangnya asupan gizi dari dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun atau yang disebut
dengan periode keemasan yaitu 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting juga suatu gejala atau
masalah kesehatan pada balita dengan menunjukkan kegagalan pertumbuhan tinggi badan (pendek atau
stunted). Anak dengan tumbuh pendek atau stunting dapat dideteksi sejak dari kelahiran dengan melihat
hasil pengukuran panjag bayi lahir yaitu kurang dari 46 cm 1 mm pada bayi laki-laki dan panjang badan
kurang dari 45 cm 5 mm pada bayi perempuan. Dampak stunting pada balita akan menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik dan kecerdasan yang kurang optimal. Stunting dapat
berdampak pada anak usia balita yaitu mudah terkena penyakit dan saat usia dewasa akan beresiko
mengalami penyakit degeneratif seperti diabetes dan hipertensi karena terganggunya metabolisme dalam
tubuh serta menurunkan produktivitas pada saat mencapai usia dewasa. Tujuan dari pemberian asuhan
kebidanan pada anak umur 2 tahun dengan stunting adalah untuk memberikan penanganan stunting pada
anak umur 2 tahun agar terjadi penambahan berat badan dan panjang badan. Metode: menggunakan metode
studi kasus dengan pemberian Asuhan Kebidanan pada anak umur 2 tahun di Praktik Mandiri Bidan (PMB)
Sri Lestari Kabupaten Grobogan. Subjek studi kasus adalah Anak Umur 2 tahun yang dengan stunting.
Studi kasus dilakukan dengan pengkajian yaitu pengumpulan data subyektif dengan anamnesa dan data
obyektif melalui pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pengamatan (observasi) secara langsung. Data skunder
melalui studi dokumentasi buku KIA dan studi kepustakaan. Hasil: setalah diberikan pemberian makanan
tambahan (PMT) pemulihan pada anak umur 2 tahun sebagai program perbaikan gizi yang dilakukan oleh
bidan dan kader serta mengajarkan orang tua untuk memberikan variasi makanan untuk anak didapatkan
hasil setelah pemberian selama 1 bulan pemberian makanan tambahan pemulihanan terjadi peningkatan
berat badan dan panjang badan. Kesimpulan: pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihanan sangat
efektif membantu menangani masalah stunting pada balita.
Kata Kunci : Stunting, asuhan kebidanan
masih menghadapi masalah kesehatan salah satunya adalah masalah stunting. Indonesia masih fokus pada
penanganan stunting, berbagai upaya dan program telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan dan
menangani masalah stunting. Stunting merupakan masalah pada perumbuhan dan perkembangan pada
balita karena kurangnya asupan gizi dari dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun atau yang disebut
dengan periode keemasan yaitu 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting juga suatu gejala atau
masalah kesehatan pada balita dengan menunjukkan kegagalan pertumbuhan tinggi badan (pendek atau
stunted). Anak dengan tumbuh pendek atau stunting dapat dideteksi sejak dari kelahiran dengan melihat
hasil pengukuran panjag bayi lahir yaitu kurang dari 46 cm 1 mm pada bayi laki-laki dan panjang badan
kurang dari 45 cm 5 mm pada bayi perempuan. Dampak stunting pada balita akan menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik dan kecerdasan yang kurang optimal. Stunting dapat
berdampak pada anak usia balita yaitu mudah terkena penyakit dan saat usia dewasa akan beresiko
mengalami penyakit degeneratif seperti diabetes dan hipertensi karena terganggunya metabolisme dalam
tubuh serta menurunkan produktivitas pada saat mencapai usia dewasa. Tujuan dari pemberian asuhan
kebidanan pada anak umur 2 tahun dengan stunting adalah untuk memberikan penanganan stunting pada
anak umur 2 tahun agar terjadi penambahan berat badan dan panjang badan. Metode: menggunakan metode
studi kasus dengan pemberian Asuhan Kebidanan pada anak umur 2 tahun di Praktik Mandiri Bidan (PMB)
Sri Lestari Kabupaten Grobogan. Subjek studi kasus adalah Anak Umur 2 tahun yang dengan stunting.
Studi kasus dilakukan dengan pengkajian yaitu pengumpulan data subyektif dengan anamnesa dan data
obyektif melalui pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pengamatan (observasi) secara langsung. Data skunder
melalui studi dokumentasi buku KIA dan studi kepustakaan. Hasil: setalah diberikan pemberian makanan
tambahan (PMT) pemulihan pada anak umur 2 tahun sebagai program perbaikan gizi yang dilakukan oleh
bidan dan kader serta mengajarkan orang tua untuk memberikan variasi makanan untuk anak didapatkan
hasil setelah pemberian selama 1 bulan pemberian makanan tambahan pemulihanan terjadi peningkatan
berat badan dan panjang badan. Kesimpulan: pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihanan sangat
efektif membantu menangani masalah stunting pada balita.
Kata Kunci : Stunting, asuhan kebidanan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.