Nutrition Goes to School: Program Edukasi Gizi Berbasis Sekolah dengan Pemberdayaan Guru SMP di Kota Malang
Abstract
Indonesia dihadapkan dengan kondisi triple burden of malnutrition pada remaja. Permasalahan triple
burden of malnutrition tersebut meliputi overnutrition (overweight dan obesitas), undernutrition
(underweight), dan defisiensi mikronutrien, khususnya anemia pada remaja. Remaja rentan mengalami
penambahan berat badan karena tingginya konsumsi snack tinggi lemak dan rendahnya aktivitas fisik yang
ditandai dengan perubahan komposisi tubuh, sensitivitas insulin, perilaku makan, aktivitas fisik, dan
penyesuaian psikologis sehingga beresiko mengalami penyakit degeneratif sejak dini. Sementara itu, juga
ditemukan remaja putri dengan status gizi underweight yang erat kaitannya dengan pembatasan pola makan
yang ketat. Merespon situasi ini, di mana remaja banyak menghabiskan waktu di sekolah, maka perlu
dilaksanakan edukasi gizi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait gizi dan kesehatan.
Edukasi gizi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah edukasi gizi yang difokuskan kepada guru SMP di
Sekolah dengan harapan Guru ke depannya dapat menyusun program gizi dan turut memberikan edukasi
gizi secara berkelanjutan di sekolah. Peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan Guru SMP dari SMPN
3 Malang, SMP Islam Terpadu As-Salam dan SMP Islam Unggulan Al-Ya’lu Malang. Hasil yang
didapatkan dalam kegiatan edukasi gizi ini adalah peningkatan pengetahuan guru dari skor pre-test 82,4
menjadi skor 88 dalam post-test. Kegiatan ini berpotensi untuk disebarluaskan pada SMP / sederajat untuk
meningkatkan cakupan dan memperluas dampak edukasi gizi demi meningkatkan kesadaran dan perilaku
kesehatan dan gizi pada remaja.
Kata Kunci : Edukasi gizi, sekolah, guru
burden of malnutrition tersebut meliputi overnutrition (overweight dan obesitas), undernutrition
(underweight), dan defisiensi mikronutrien, khususnya anemia pada remaja. Remaja rentan mengalami
penambahan berat badan karena tingginya konsumsi snack tinggi lemak dan rendahnya aktivitas fisik yang
ditandai dengan perubahan komposisi tubuh, sensitivitas insulin, perilaku makan, aktivitas fisik, dan
penyesuaian psikologis sehingga beresiko mengalami penyakit degeneratif sejak dini. Sementara itu, juga
ditemukan remaja putri dengan status gizi underweight yang erat kaitannya dengan pembatasan pola makan
yang ketat. Merespon situasi ini, di mana remaja banyak menghabiskan waktu di sekolah, maka perlu
dilaksanakan edukasi gizi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait gizi dan kesehatan.
Edukasi gizi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah edukasi gizi yang difokuskan kepada guru SMP di
Sekolah dengan harapan Guru ke depannya dapat menyusun program gizi dan turut memberikan edukasi
gizi secara berkelanjutan di sekolah. Peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan Guru SMP dari SMPN
3 Malang, SMP Islam Terpadu As-Salam dan SMP Islam Unggulan Al-Ya’lu Malang. Hasil yang
didapatkan dalam kegiatan edukasi gizi ini adalah peningkatan pengetahuan guru dari skor pre-test 82,4
menjadi skor 88 dalam post-test. Kegiatan ini berpotensi untuk disebarluaskan pada SMP / sederajat untuk
meningkatkan cakupan dan memperluas dampak edukasi gizi demi meningkatkan kesadaran dan perilaku
kesehatan dan gizi pada remaja.
Kata Kunci : Edukasi gizi, sekolah, guru
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.