Efektivitas Perlakuan Irisan Daun Lidah Buaya yang Teraktivasi Plasma Jet untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Akut Fase Proliferasi

Nasruddin Nasruddin, Heni Setyowati Esti Rahayu, Eka Sakti Wahyuningtyas, Heni Lutfiyati, Isabella Meliawati Sikumbang, Laela Hayu Nurani, Afiana Rohmani, Arya Iswara, Nia Salsabila, Gela Setya Ayu Putri

Abstract


Investigasi dilakukan untuk menentukan efek irisan lidah buaya yang diaktivasi plasma pada fase proliferatif penyembuhan luka pada model hewan kecil meniru pengaturan klinis. Jet plasma atmosfer yang menggunakan gas argon tingkat medis sebagai gas pembawa dikembangkan. Tikus eksperimental Balb c, jantan, usia 7-8
minggu, diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu, Kontrol (C), Irisan lidah buaya saja (LB), Irisan lidah buaya yang diaktivasi dengan plasma dengan jarak 10 mm (LBVP-10) dan Plasma slice Aloe vera diaktifkan
dengan jarak 20 mm (LBVP-20). Irisan lidah buaya dengan ketebalan sekitar 2 mm disiapkan. Mereka dirawat dengan jet plasma atmosferik dengan jarak 10 mm dan 20 mm selama 2 menit sebelum aplikasi mereka.
Evaluasi visual luka dilakukan selama 8 hari. Pengurangan luka dihitung berdasarkan pengukuran area luka yang didukung oleh perangkat lunak komputer Scion. Penyelidikan ini menunjukkan bahwa ukuran area luka
pada kelompok yang mengandung lidah buaya umumnya lebih rendah dari pada kelompok kontrol. Investigasi ini juga menunjukkan bahwa selama fase proliferatif, ukuran luka pada LBVP-20 lebih rendah dari pada LBVP10.
Pada hari 4-7 sementara di LBVP-20 sedikit lebih rendah dari pada di LB, bahwa di LBVP-10 lebih tinggi daripada di LBVP. LBVP-20 mungkin memiliki kemampuan untuk mempercepat penyembuhan luka, sementara
LBVP-10 mungkin memiliki kemampuan untuk menghambatnya. Disimpulkan bahwa karakteristik yang berbeda dari irisan lidah buaya yang diaktifkan plasma dapat menyebabkan efek yang berbeda pada luka.

Kata kunci: Obat plasma, ROS, RNS, PAW, Lidah buaya; luka

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.