Stimulasi Produksi Asi (Stipasi): Intervensi Keperawatan untuk Mencegah Stunting pada 1000 HPK di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Semarang

Apriliani Yulianti Wuriningsih, Nutrisia Nu’im Haiya, Iskim Luthfa, Nopi Nur Khasanah, Dyah Wiji Puspita Sari

Abstract


Stunting merupakan kondisi balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif. Stimulasi produksi ASI (STIPASI) merupakan salahsatu bentuk implementasi keperawatan untuk mencegah stunting. STIPASI melalui terapi pijat laktasi dapat diajarkan sejak masa kehamilan terutama trimester III dan pada ibu yang memiliki anak berusia di bawah dua tahun (baduta). Pijat laktasi dapat menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam peningkatan produksi ASI. Tujuan dari
kegiatan STIPASI, yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan ibu hamil dan atau yang memiliki baduta untuk mempersiapkan diri dan dapat memberikan ASI Eksklusif dilanjutkan sampai 2 tahun dengan penambahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat. Metode pelaksanaan terdiri dari 3 (tiga) pendekatan, yaitu berbasis kelompok, komprehensif, dan potensi sumber daya manusia dan kearifan lokal dengan pengembangan sikap serta budaya lokal. Hasil monitoring dan evaluasi program STIPASI menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif untuk mencegah stunting pada 1000 HPK meningkat. Pengetahuan dari 20% menjadi 85%, sikap dari 32% menjadi 80%,
perilaku mengalami peningkatan dari 28% menjadi 88%, dan keterampilan meningkat dari 30% menjadi 92 %.
Rekomendasi program STIPASI melalui pemberdayaan peran kader kesehatan akan dapat memperluas jangkauan sasaran program.

Kata kunci: Stunting, pijat laktasi, proses menyusui, STIPASI

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.