Faktor Internal ODHA yang Berpengaruh Terhadap Ketidaktepatan Konsumsi ARV di Wilayah Semarang
Abstract
Latar belakang: Prevalensi HIV /AIDS di dunia mengalami peningkatan, begitu pula di Indonesia. Menurut WHO kasus HIV/AIDS didunia tahun 2017 sekitar 36,9 juta jiwa, di Indonesia sampai awal 2018 ada 291.129
jiwa, Jawa Tengah 23.508 jiwa , Semarang sampai Mei 2018 ada 4800 jiwa. ODHA yang dinyatakan reaktif HIV dianjurkan segera konsumsi ARV. Obat ARV berfungsi menekan perkembangan virus sehingga penderita
HIV/AIDS dianjurkan teratur konsumsi ARV seumur hidup. Temuan data menunjukkan kepatuhan ARV bagi penderita masih rendah, sehingga banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketidaktepatan minum ARV. Hal ini diperkuat dengan penemuan kasus Loss to follow up (LTFU) yang meningkat. Tujuan: mengetahui faktor internal ODHA yang berpengaruh terhadap ketidaktepatan konsumsi ARV di wilayah Semarang Metode:
Menggunakan observasional analitik, pendekatan cross sectional, jumlah sampel: 55 ODHA yang berobat di wilayah Semarang.Tekhnik sampling non random jenis purposif sampling. Hasil: Faktor internal ODHA yang
berpengaruh terhadap ketidaktepatan konsumsi ARV antara lain status pekerjaan yang sibuk RP 1,896 (95% CI 1,068 - 3,368 p = 0,022), infeksi oportunistik semakin banyak RP 2,545 (95% CI 1,489- 4,351 p= 0,001), keikutsertaan ODHA dalam KDS terlambat RP 2,182 (95% CI 1,264 -3,767 p = 0,004 ) Kesimpulan: faktor internal ODHA yang berpengaruh terhadap ketidaktepatan konsumsi ARV dan dinyatakan bermakna antara lain status pekerjaan yang sibuk, infeksi oportunistik semakin banyak , keikutsertaan ODHA dalam KDS terlambat .
Kata kunci: Faktor internal ODHA, ketidaktepatan konsumsi ARV, Semarang
jiwa, Jawa Tengah 23.508 jiwa , Semarang sampai Mei 2018 ada 4800 jiwa. ODHA yang dinyatakan reaktif HIV dianjurkan segera konsumsi ARV. Obat ARV berfungsi menekan perkembangan virus sehingga penderita
HIV/AIDS dianjurkan teratur konsumsi ARV seumur hidup. Temuan data menunjukkan kepatuhan ARV bagi penderita masih rendah, sehingga banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketidaktepatan minum ARV. Hal ini diperkuat dengan penemuan kasus Loss to follow up (LTFU) yang meningkat. Tujuan: mengetahui faktor internal ODHA yang berpengaruh terhadap ketidaktepatan konsumsi ARV di wilayah Semarang Metode:
Menggunakan observasional analitik, pendekatan cross sectional, jumlah sampel: 55 ODHA yang berobat di wilayah Semarang.Tekhnik sampling non random jenis purposif sampling. Hasil: Faktor internal ODHA yang
berpengaruh terhadap ketidaktepatan konsumsi ARV antara lain status pekerjaan yang sibuk RP 1,896 (95% CI 1,068 - 3,368 p = 0,022), infeksi oportunistik semakin banyak RP 2,545 (95% CI 1,489- 4,351 p= 0,001), keikutsertaan ODHA dalam KDS terlambat RP 2,182 (95% CI 1,264 -3,767 p = 0,004 ) Kesimpulan: faktor internal ODHA yang berpengaruh terhadap ketidaktepatan konsumsi ARV dan dinyatakan bermakna antara lain status pekerjaan yang sibuk, infeksi oportunistik semakin banyak , keikutsertaan ODHA dalam KDS terlambat .
Kata kunci: Faktor internal ODHA, ketidaktepatan konsumsi ARV, Semarang
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.