Peningkatan Produktivitas UKM Pande Besi melalui Penerapan Ipteks Mesin Tempa Besi
Abstract
Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan merupakan salah satu desa tempat lahirnya para pengrajin besi (pande besi) di
Kabupaten Grobogan. Pande besi sebagai tempat untuk melakukan pembuatan alat-alat pertanian ataupun alat-alat
lainnya yang berbahan utama dari besi dengan cara besi dibakar, ditempa dan dibentuk untuk menghasilkan barang
yang lebih mempunyai daya guna tinggi. Produk yang dihasilkan UKM Pande Besi adalah pisau, arit, golok,
cangkul, kampak maupun linggis dan lain-lainnya. UKM Pande Besi Sujud dan UKM Pande Besi Ali Mursalim
merupakan bagian dari pengrajin pande besi yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
PKM (Program Kemitraan Masyarakat). Permasalahan yang dihadapi Mitra adalah penanganan manajemen
usahanya, yaitu belum melakukan pembukuan keuangan sederhana, terbatasnya tempat pemasaran, belum
memperhatikan K3 (kesehatan, keselamatan dan keamanan) kerja dan kontiunitas produksi yang sangat tergantung
dengan sumber daya manusianya tertutama di bagian panjak/penempa besi dimusim tanam dan panen padi. Metode
yang digunakan adalah dengan melakukan pelatihan dan pendampingan cara-cara melakukan pembukuan keuangan
sederhana, memberikan wacana langkah-langkah pengembangan pasar,, pengenalan K3, lay out bahan baku dan
perakitan alat mesin serta pengoperasian Mesin Tempa Besi. Kegiatan ini guna mendukung peningkatan
produktivitas dan pengelolaan usaha yang professional.
Kabupaten Grobogan. Pande besi sebagai tempat untuk melakukan pembuatan alat-alat pertanian ataupun alat-alat
lainnya yang berbahan utama dari besi dengan cara besi dibakar, ditempa dan dibentuk untuk menghasilkan barang
yang lebih mempunyai daya guna tinggi. Produk yang dihasilkan UKM Pande Besi adalah pisau, arit, golok,
cangkul, kampak maupun linggis dan lain-lainnya. UKM Pande Besi Sujud dan UKM Pande Besi Ali Mursalim
merupakan bagian dari pengrajin pande besi yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
PKM (Program Kemitraan Masyarakat). Permasalahan yang dihadapi Mitra adalah penanganan manajemen
usahanya, yaitu belum melakukan pembukuan keuangan sederhana, terbatasnya tempat pemasaran, belum
memperhatikan K3 (kesehatan, keselamatan dan keamanan) kerja dan kontiunitas produksi yang sangat tergantung
dengan sumber daya manusianya tertutama di bagian panjak/penempa besi dimusim tanam dan panen padi. Metode
yang digunakan adalah dengan melakukan pelatihan dan pendampingan cara-cara melakukan pembukuan keuangan
sederhana, memberikan wacana langkah-langkah pengembangan pasar,, pengenalan K3, lay out bahan baku dan
perakitan alat mesin serta pengoperasian Mesin Tempa Besi. Kegiatan ini guna mendukung peningkatan
produktivitas dan pengelolaan usaha yang professional.
Keywords
peningkatan, produktivitas, professional
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.