Kajian Subaltern Homoseksual dalam Novel Simon vs. the Homo Sapiens Agenda karya Becky Albertalli
Abstract
Hadirnya homoseksual ditengah masyarakat dianggap sebagai bentuk kejahatan. Pada
kenyataannya, homoseksual tidak lagi dikategorikan sebagai penyimpangan seksual. Ketertarikan
seksual kepada jenis kelamin yang sama disebut homoseksual. Homoseksual dibagi menjadi dua, gay
dan lesbian. Gay merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan ketertarikan seksual
terhadap pria dengan pria lain. Pada praktiknya, banyak remaja yang kesulitan dalam memahami
dan menerima orientasi seksualnya dikarenakan stigma public. Berdasarkan fenomena tersebut, teori
yang digunakan untuk menganalisis novel Simon vs. the Homo Sapiens Agenda karya Becky
Albertalli adalah teori subaltern dari Gayatri Spivak dengan pembacaan dekontruksi. Penulis
memiliki tujuan untuk menghilangkan pandangan negatif masyarakat terhadap homoseksual.
Mereka para homoseksual tidak pantas diperlakukan dan dipandang berbeda dengan manusia lain.
Kata Kunci : Gay, Hubungan, Remaja, Gender, Subaltern.
kenyataannya, homoseksual tidak lagi dikategorikan sebagai penyimpangan seksual. Ketertarikan
seksual kepada jenis kelamin yang sama disebut homoseksual. Homoseksual dibagi menjadi dua, gay
dan lesbian. Gay merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan ketertarikan seksual
terhadap pria dengan pria lain. Pada praktiknya, banyak remaja yang kesulitan dalam memahami
dan menerima orientasi seksualnya dikarenakan stigma public. Berdasarkan fenomena tersebut, teori
yang digunakan untuk menganalisis novel Simon vs. the Homo Sapiens Agenda karya Becky
Albertalli adalah teori subaltern dari Gayatri Spivak dengan pembacaan dekontruksi. Penulis
memiliki tujuan untuk menghilangkan pandangan negatif masyarakat terhadap homoseksual.
Mereka para homoseksual tidak pantas diperlakukan dan dipandang berbeda dengan manusia lain.
Kata Kunci : Gay, Hubungan, Remaja, Gender, Subaltern.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.