Eat, Pray, Love ; Feminisme Perceraian Perempuan New York
Abstract
Dalam bermasyarakat, dibutuhkan adanya pernikahan untuk meneruskan garis keturunan. Dari
pernikahan itu juga, muncul hak dan kewajiban yang patut dilaksanakan oleh keduanya. Terkadang
ada hak dan kewajiban yang tidak terpenuhi, dan itu menyebabkan perceraian. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan, khususnya feminisme dan
perceraian. Perempuan berhak mendapatkan status sosial yang sama dengan laki – laki. Penelitian ini
menggunakan teori feminisme dan metode peneitian kualitatif. Sumber data primer penelitian ini
adalah Novel karya Elizabeth Gilbert berjudul Eat, Pray, Love. Data sekunder didapat dari artikel dan
blog. Penulis memberikan pandangan kepada dunia bahwa perempuan berhak bangkit dari luka
perceraiannya dan bahagia.
Kata Kunci : feminisme, hak hidup, kebebasan, perceraian
pernikahan itu juga, muncul hak dan kewajiban yang patut dilaksanakan oleh keduanya. Terkadang
ada hak dan kewajiban yang tidak terpenuhi, dan itu menyebabkan perceraian. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan, khususnya feminisme dan
perceraian. Perempuan berhak mendapatkan status sosial yang sama dengan laki – laki. Penelitian ini
menggunakan teori feminisme dan metode peneitian kualitatif. Sumber data primer penelitian ini
adalah Novel karya Elizabeth Gilbert berjudul Eat, Pray, Love. Data sekunder didapat dari artikel dan
blog. Penulis memberikan pandangan kepada dunia bahwa perempuan berhak bangkit dari luka
perceraiannya dan bahagia.
Kata Kunci : feminisme, hak hidup, kebebasan, perceraian
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.