Scaffolding: Proses Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pada Era New Normal
Abstract
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) merupakan program yang dikeluarkan oleh pemerintah
untuk mengatasi learning loss selama pembelajaran online karena wabah COVID-19 dengan
mengedepankan keselamatan siswa dalam pembelajaran luring. Pelaksanaan PTMT ini juga
dilaksanakan di SMP N 8 Semarang yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran daring atau
PJJ khususnya di mata pelajaran Bahasa Inggris seperti jaringan internet yang pasang dan surut,
penjelasan materi oleh guru yang kurang maksimal, dan terlalu banyak penugasan yang melibatkan
orang tua dalam proses belajarnya. Proses pembelajaran di era new normal ini membutuhkan adanya
kolaborasi antara daring dan luring dalam proses pembelajaran di kelas dengan Proses Pembelajaran
Tatap Muka Terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan dan
memaparkan proses pembelajaran Bahasa Inggris Tatap Muka Terbatas di SMPN 8 Semarang.
Adapun subjek penelitian ini adalah kelas VIII G SMP N 8 Semarang. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan instrument observasi, wawancara, dan scaffolding
pembelajaran PTMT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PTMT memiliki kelebihan dan
kekurangan dari berbagai sudut pandang baik dari siswa, guru, sekolah dan orang tua. Oleh karena
itu, perlu adanya kolaborasi yang sinergis yang menunjang suksesnya pembelajaran PTMT atau hybrid
pada mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga capaian pembelajaran yang direncanakan dapat
tercapai.
Kata Kunci : Scaffolding, Bahasa Inggris, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, new normal
untuk mengatasi learning loss selama pembelajaran online karena wabah COVID-19 dengan
mengedepankan keselamatan siswa dalam pembelajaran luring. Pelaksanaan PTMT ini juga
dilaksanakan di SMP N 8 Semarang yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran daring atau
PJJ khususnya di mata pelajaran Bahasa Inggris seperti jaringan internet yang pasang dan surut,
penjelasan materi oleh guru yang kurang maksimal, dan terlalu banyak penugasan yang melibatkan
orang tua dalam proses belajarnya. Proses pembelajaran di era new normal ini membutuhkan adanya
kolaborasi antara daring dan luring dalam proses pembelajaran di kelas dengan Proses Pembelajaran
Tatap Muka Terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan dan
memaparkan proses pembelajaran Bahasa Inggris Tatap Muka Terbatas di SMPN 8 Semarang.
Adapun subjek penelitian ini adalah kelas VIII G SMP N 8 Semarang. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan instrument observasi, wawancara, dan scaffolding
pembelajaran PTMT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PTMT memiliki kelebihan dan
kekurangan dari berbagai sudut pandang baik dari siswa, guru, sekolah dan orang tua. Oleh karena
itu, perlu adanya kolaborasi yang sinergis yang menunjang suksesnya pembelajaran PTMT atau hybrid
pada mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga capaian pembelajaran yang direncanakan dapat
tercapai.
Kata Kunci : Scaffolding, Bahasa Inggris, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, new normal
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.