Analisis Ruang Interaksi Sosial: Studi dari Keraton-Keraton di Kota Cirebon
Abstract
Ruang memicu terjadinya interaksi sosial antara dua atau lebih individu dan/atau kelompok di dalam
suatu komunitas sosial. Interaksi dibangun untuk merancang aturan, institusi, dan sistem, serta
sebagai simbol untuk mengkomunikasikan harapan. Pada studi sebelumnya, makna ruang keraton
telah dieksplorasi secara mendalam sebagai interaksi antara alam, manusia dan Tuhan. Berbeda
dengan studi sebelumnya, studi ini bertujuan untuk menganalisis ruang interaksi sosial pada keraton
– keraton di Kota Cirebon. Ruang yang dimaksud berupa ruang tangible yang menjadi media bagi para
pemangku kepentingan saling berinteraksi. Studi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
untuk mengananalisis karakteristik ruang interaksi dan memahami dinamika interaksi sosial antar
pemangku kepentingan. Untuk itu, metode analisis kualitatif deskriptif dan teknik in-depth interview
diterapkan terhadap informan kunci yang terdiri atas keluarga keraton, tokoh masyarakat, dan
pemerintah daerah Kota Cirebon. Keraton – keraton di Kota Cirebon merupakan simbol warisan
sejarah dan budaya yang sistemnya masih berlangsung hingga saat ini, meskipun terdapat pergeseran
dan perubahan seiring waktu. Studi ini menyimpulkan bahwa keraton memiliki ruang interaksi khusus
yang berbeda antara masyarakat dan tamu keraton. Interaksi antara keluarga keraton dengan
masyarakat dan pemerintah daerah terbatas pada kegiatan atau acara kebudayaan. Kegiatan
kebudayaan secara rutin diselenggarakan oleh pihak keraton setiap tahunnya dan masyarakat antusias
dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Selain itu, interaksi sosial melalui komunikasi dan
koordinasi antara keluarga keraton dan pihak eksternal diwakili oleh patih. Dengan demikian, keraton
– keraton di Kota Cirebon tetap mempertahankan sifat eksklusif dan membatasi ruang interaksi yang
sifatnya tangible dengan pihak eksternal. Namun, kegiatan kebudayaan menjadi ruang interaksi sosial
yang sifatnya intangible dan merekatkan relasi antar berbagai pihak.
Kata Kunci : Interaksi sosial, Analisis Ruang, Keraton, Budaya
suatu komunitas sosial. Interaksi dibangun untuk merancang aturan, institusi, dan sistem, serta
sebagai simbol untuk mengkomunikasikan harapan. Pada studi sebelumnya, makna ruang keraton
telah dieksplorasi secara mendalam sebagai interaksi antara alam, manusia dan Tuhan. Berbeda
dengan studi sebelumnya, studi ini bertujuan untuk menganalisis ruang interaksi sosial pada keraton
– keraton di Kota Cirebon. Ruang yang dimaksud berupa ruang tangible yang menjadi media bagi para
pemangku kepentingan saling berinteraksi. Studi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
untuk mengananalisis karakteristik ruang interaksi dan memahami dinamika interaksi sosial antar
pemangku kepentingan. Untuk itu, metode analisis kualitatif deskriptif dan teknik in-depth interview
diterapkan terhadap informan kunci yang terdiri atas keluarga keraton, tokoh masyarakat, dan
pemerintah daerah Kota Cirebon. Keraton – keraton di Kota Cirebon merupakan simbol warisan
sejarah dan budaya yang sistemnya masih berlangsung hingga saat ini, meskipun terdapat pergeseran
dan perubahan seiring waktu. Studi ini menyimpulkan bahwa keraton memiliki ruang interaksi khusus
yang berbeda antara masyarakat dan tamu keraton. Interaksi antara keluarga keraton dengan
masyarakat dan pemerintah daerah terbatas pada kegiatan atau acara kebudayaan. Kegiatan
kebudayaan secara rutin diselenggarakan oleh pihak keraton setiap tahunnya dan masyarakat antusias
dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Selain itu, interaksi sosial melalui komunikasi dan
koordinasi antara keluarga keraton dan pihak eksternal diwakili oleh patih. Dengan demikian, keraton
– keraton di Kota Cirebon tetap mempertahankan sifat eksklusif dan membatasi ruang interaksi yang
sifatnya tangible dengan pihak eksternal. Namun, kegiatan kebudayaan menjadi ruang interaksi sosial
yang sifatnya intangible dan merekatkan relasi antar berbagai pihak.
Kata Kunci : Interaksi sosial, Analisis Ruang, Keraton, Budaya
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.