Perbedaan Kualitas Preparat Ginjal Tikus Yang Dideparafinisasi Menggunakan Xylol Dan Daun Belimbing Wuluh Dengan Asam Sitrat (Citrun)

Faiz Laila Rusdiana, Fitri Nuroini, Tulus Ariyadi

Abstract


Deparafinisasi adalah tahap awal pada proses pewarnaan dengan tujuan membersihkan parafin yang
serupa dengan lemak pada jaringan. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) mengandung
senyawa saponin triterpenoid yang dapat melunturkan lemak dan asam sitrat (citrun) yang dapat
menghilangkan parafin. Tujuan dari penelitian mengetahui kualitas hasil pengecatan hematoxylin
eosin preparat ginjal tikus yang dideparafinisasi menggunakan xylol dan daun belimbing wuluh
dengan asam sitrat (citrun) konsnetrasi 3%. 5% dan 7,5%. Penelitian secara eksperimental
menggunakan sampel sediaan jaringan ginjal tikus sejumlah 33 preparat. Proses pewarnaan HE pada
tahap deparafinisasi menggunakan daun belimbing wuluh dengan asam sitrat (citrun) konsentrasi
3%, 5%, 7,5% dan xylol sebagai kontrol. Hasil kualitas sediaan pewarnaan HE preparat ginjal tikus
dengan dideparafinisasi menggunakan xylol skor 3, daun belimbing wuluh dengan asam sitrat (citrun)
3% skor 3, daun belimbing wuluh dengan asam sitrat (citrun) 5% skor 2 dan daun belimbing wuluh
dengan asam sitrat (citrun) 7,5% skor 1. Analisis data menggunakan Shapiro Wilk dilanjutkan
dengan Kruskall Wallis. Tidak ada perbedaan kualitas sediaan antara xylol dan daun belimbing
wuluh dengan asam sitrat (citrun) 3%.  
Kata Kunci : Deparafinisasi, Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L), Asam Sitrat (Citrun),
Kualitas Sediaan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.