Hubungan Faktor Spiritual Dan Faktor Demografi (Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan) Terhadap Kualitas Hidup Penderita Rheumatoid Arthritis
Abstract
Latar Belakang : Rheumatoid arthritis merupakan penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan
nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot) hingga
menyebabkan morbiditas dan kematian yang cukup besar. Upaya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis yaitu dengan meningkatkan faktor
spiritual dan juga pengaruh dari faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan juga
pekerjaannya. Tujuan : mengetahui hubungan faktor spiritual dan faktor demografi (usia, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis di
Puskesmas Gunungpati. Metode : menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional.
Sampel : jumlah sampel 40 reponden dan menggunakan teknik purposive sampling untuk
pengambilan data. Hasil : Berdasarkan uji spearman rank didapatkan hasil p value 0,001 (<0,05)
Angka tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kebutuhan spiritual terhadap
kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis. Terdapat hubungan antara faktor demografi (usia)
terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,001. Pada Uji chi square
terdapat hubungan antara faktor demografi (jenis kelamin) terhadap kualitas hidup penderita
rheumatoid arhtritis dengan p value 0,004. Tidak ada hubungan antara faktor demografi (pendidikan)
terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,123. Tidak ada hubungan
antara faktor demografi (pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p
value 0,075. Saran : Penelitiain ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk lebih
mengembangkan penelitian terkait peningkatan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis
Kata kunci : Rheumatoid arthritis, Spiritual, Demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan),
Kualitas Hidup
nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot) hingga
menyebabkan morbiditas dan kematian yang cukup besar. Upaya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis yaitu dengan meningkatkan faktor
spiritual dan juga pengaruh dari faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan juga
pekerjaannya. Tujuan : mengetahui hubungan faktor spiritual dan faktor demografi (usia, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis di
Puskesmas Gunungpati. Metode : menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional.
Sampel : jumlah sampel 40 reponden dan menggunakan teknik purposive sampling untuk
pengambilan data. Hasil : Berdasarkan uji spearman rank didapatkan hasil p value 0,001 (<0,05)
Angka tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kebutuhan spiritual terhadap
kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis. Terdapat hubungan antara faktor demografi (usia)
terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,001. Pada Uji chi square
terdapat hubungan antara faktor demografi (jenis kelamin) terhadap kualitas hidup penderita
rheumatoid arhtritis dengan p value 0,004. Tidak ada hubungan antara faktor demografi (pendidikan)
terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p value 0,123. Tidak ada hubungan
antara faktor demografi (pekerjaan) terhadap kualitas hidup penderita rheumatoid arhtritis dengan p
value 0,075. Saran : Penelitiain ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk lebih
mengembangkan penelitian terkait peningkatan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis
Kata kunci : Rheumatoid arthritis, Spiritual, Demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan),
Kualitas Hidup
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.