Hubungan Jumlah Batang Rokok Yang Dikonsumsi Terhadap Kadar Glukosa Darah Pria Perokok Usia 18-24 Tahun

Sinta Dwi Astuti, Fitri Nuroini, Ana Hidayati Mukaromah

Abstract


Rokok merupakan salah satu olahan tembakau kering dengan atau tanpa bahan tambahan yang
digulung menggunakan kertas. Kandungan nikotin dan tar pada rokok kretek lebih tinggi
dibandingkan dengan rokok putih. Kandungan nikotin yang tinggi pada rokok dapatĀ  meningkatkan
kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikan antara jumlah
batang rokok yang dikonsumsi dengan kadar glukosa darah pria perokok usia 18-24 tahun. Metode
penelitian ini menggunakan data primer yang di peroleh secara langsung dari hasil pemeriksaan
glukosa darah serum perokok di Laboratorium Kimia Klinik Analis Kesehatan Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang yang terdiri dari 30 sampel.
Metode pemeriksaan glukosa darah yang digunakan adalah GOD-PAP. Hasil penelitian
menunjukkan 30 sampel perokok dengan kadar glukosa darah tinggi (>105 mg/dL). Responden
dibedakan menjadi 3 tingkatan yaitu perokok ringan (1-5 batang) diperoleh rata-rata kadar glukosa
darah 112 mg/dL. Perokok sedang (6-10 batang) diperoleh rata-rata kadar glukosa darah 121 mg/dL.
Perokok berat (>10 batang) diperoleh rata-rata kadar glukosa darah 147 mg/dL. Jumlah batang
rokok yang dikonsumsi dan lama merokok dapat meningkatkan kadar glukosa darah sedangkan usia
tidak mempengaruhi kadar glukosa darah pada perokok usia 18-24 tahun. Simpulan dari penelitian
ini terdapat hubungan antara jumlah batang rokok yang dikonsumsi terhadap kadar glukosa darah
pria perokok usia 18-24 tahun. Semakin tinggi jumlah batang rokok yang dikonsumsi, maka semakin
tinggi pula kadar glukosa darah.
Kata kunci: Rokok Kretek, Nikotin, Glukosa Darah, Jumlah Batang Rokok, Usia.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.