Foot Hydrotheraphy Menggunakan Jahe Merah (Zingiber Officanale Var Rubrum) Untuk Penurunan Hipertensi Lansia
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit silent killer yang sering terjadi pada lansia. Hipertensi yang tidak
terkontrol akan menimbulkan komplikasi secara makrovasekuler berupa kerusakan pada otak, sistem
cardiovasekuler dan renal; sedangkan secara miroskopis menimbulkan kerusakan pembuluh darah
retina yang menyebabkan kebutaan. Pengendalian hipertensi dengan terapi non farmakologi berupa
hydrotherapy kaki menggunakan rebusan jahe merah hangat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh
pemberian hydrotherapy kaki menggunakan rebusan jahe merah hangat terhadap tekanan darah.
Metodenya menggunakan deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan, melibatkan 2
subjek yaitu klien lansia yang mengalami hipertensi primer. Jahe merah berupa rimpang utuh (50
gram) digeprek, direbus sampai mendidih dengan perbandingan jahe : air yaitu 1 : 30. Rendaman kaki
diberikan pada suhu 39º - 40º C melewati mata kaki selama 15 menit sebanyak 6 kali dalam 2 minggu.
Terdapat penurunan tekanan darah setelah dilakukan hydrotherapy kaki. Hasil menunjukkan
perubahan terjadi pada seluruh subyek dengan rata-rata penurunan systole 17,66 mmHg dan diastole
5,06 mmHg. Masalah keperawatan risiko perfusi serebral tidak efektif teratasi sebagian ditandai
penurunan nilai tekanan darah dan ketegangan otot leher. Suhu air hangat dan kandungan minyak
atsiri jahe (2,58-3,90%) yang mengenai kulit menimbulkan sensasi hangat sehingga dapat melebarkan
pembuluh darah (vasodilatasi) dan merelaksasi otot. Vasodilatasi dan relaksasi pembuluh darah akan
menstimulus baroreseptor untuk menurunkan ketegangan otot dan dinding vasekular, mengaktifkan
saraf parasimpatik sehingga melancarkan aliran darah serta menurunkan tekanan darah. Penting
dilakukan edukasi, pelatihan foot hydrotherapy meningkatkan partisipasi keluarga untuk pengendalian
tekanan darah pasien lansia yang mengalami hipertensi.
Kata Kunci : hydrotherapy kaki, jahe merah hangat, hipertensi
terkontrol akan menimbulkan komplikasi secara makrovasekuler berupa kerusakan pada otak, sistem
cardiovasekuler dan renal; sedangkan secara miroskopis menimbulkan kerusakan pembuluh darah
retina yang menyebabkan kebutaan. Pengendalian hipertensi dengan terapi non farmakologi berupa
hydrotherapy kaki menggunakan rebusan jahe merah hangat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh
pemberian hydrotherapy kaki menggunakan rebusan jahe merah hangat terhadap tekanan darah.
Metodenya menggunakan deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan, melibatkan 2
subjek yaitu klien lansia yang mengalami hipertensi primer. Jahe merah berupa rimpang utuh (50
gram) digeprek, direbus sampai mendidih dengan perbandingan jahe : air yaitu 1 : 30. Rendaman kaki
diberikan pada suhu 39º - 40º C melewati mata kaki selama 15 menit sebanyak 6 kali dalam 2 minggu.
Terdapat penurunan tekanan darah setelah dilakukan hydrotherapy kaki. Hasil menunjukkan
perubahan terjadi pada seluruh subyek dengan rata-rata penurunan systole 17,66 mmHg dan diastole
5,06 mmHg. Masalah keperawatan risiko perfusi serebral tidak efektif teratasi sebagian ditandai
penurunan nilai tekanan darah dan ketegangan otot leher. Suhu air hangat dan kandungan minyak
atsiri jahe (2,58-3,90%) yang mengenai kulit menimbulkan sensasi hangat sehingga dapat melebarkan
pembuluh darah (vasodilatasi) dan merelaksasi otot. Vasodilatasi dan relaksasi pembuluh darah akan
menstimulus baroreseptor untuk menurunkan ketegangan otot dan dinding vasekular, mengaktifkan
saraf parasimpatik sehingga melancarkan aliran darah serta menurunkan tekanan darah. Penting
dilakukan edukasi, pelatihan foot hydrotherapy meningkatkan partisipasi keluarga untuk pengendalian
tekanan darah pasien lansia yang mengalami hipertensi.
Kata Kunci : hydrotherapy kaki, jahe merah hangat, hipertensi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.