Pelaksanaan Isolasi Mandiri COVID-19 : Studi di Kasus DI Yogyakarta – Jawa Tengah Indonesia

- Sutaryono, Nurul Hidayati, Heru Subaris Kasjono

Abstract


COVID-19 berdampak global terhadap semua sektor kehidupan masyarakat khususnya ekonomi dan
kesehatan. Dari berbagai permasalahan yang muncul di saat terjadi pandemi adalah pelaksanaan
isolasi mandiri, terutama terjadi penolakan dan tata kelola yang kurang baik. Oleh karena itu
penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi tata kelola pengelolaan isolasi mandiri yang
dilakukan ditingkat daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Desain
penelitian observasional pada 707 responden tenaga sanitarian di wilayah kerja Puskesmas dan Dinas
Kesehatan yang berada di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Penelitian dilakukan periode bulan Juni
sampai akhir Agustus 2021 menggunakan survei online pada anggota Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI) yang penilaiannya dengan metode kualitatif berdasarkan tanggapan
responden. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian kasus covid 19 di Daerah
Istimewa Yogyakarta 93.020 kasus yang melakukan isolasi mandiri 49.575 orang dan di Jawa Tengah
373.215 kasus yang melakukan isolasi mandiri 205.632 orang, sehingga pelaksanaan isolasi mandiri
baru mencapai 54,72%. Tempat isolasi mandiri yang paling banyak digunakan di DI Yogyakarta
adalah gedung khusus 35,9% dan 34,6% tidak ada isolasi terpusat, sedangkan Propinsi Jawa Tengah
34,6% tidak ada isolasi terpusat dan 32,3% gedung khusus. Untuk pelaksanaan pengelolaan limbah
infeksius di DI Yogyakarta yang melakukan 30,8% sedangkan di Jawa Tengah  39,7%. Untuk
mengoptimalkan pengelolaan limbah infeksius isolasi mandiri COVID-19 dengan cara meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dengan didukung kebijakan yang holistik yang melibatkan pemangku
kepentingan di semua tingkatan daerah.
Keyword : Isolasi mandiri, Covid-19, Limbah infeksius

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.