PENGARUH VARIASI GULA TERHADAP PRODUKSI EKOENZIM MENGGUNAKAN LIMBAH BUAH DAN SAYUR

- Supriyani, Andari Puji Astuti, Endang Tri Wahyuni Maharani

Abstract


Limbah organik adalah limbah yang mengandung senyawa karbon yang berasal dari makhluk
hidup, seperti limbah buah-buahan dan sayuran. Volume limbah di kota Semarang mencapai 4.500 m

sehari yang terdiri dari 62% limbah organik, dan 38% limbah non organik. Namun masyarakat masih
belum bisa mengelola secara maksimal, padahal limbah organik maupun non organik masih dapat
diolah menjadi produk yang bermanfaat. Limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi larutan
ekoenzim. Ekoenzim adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buahbuahan

dengan substrat gula. Ekoenzim yang diteliti merupakan ekoenzim yang menggunakan kulit
buah dan sayur sebagai bahan baku produksi ekoenzim. Gula yang digunakan dalam fermentasi
ekoenzim ini bervariasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi
gula terhadap  hasil produksi ekoenzim dan pengaruh kulit buah dan sayur sebagai bahan baku terhadap
hasil produksi ekoenzim. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa ekoenzim  yang
menggunakan gula putih menghasilkan ekoenzim dengan jumlah volume sedikit yaitu 110 ml dan
persentase volume ekoenzim  terhadap kadar air mula-mula adalah 22%. Sedangkan ekoenzim yang
menggunakan gula merah menghasilkan ekoenzim dengan jumlah lebih banyak yaitu 830 ml dan
persentase volume ekoenzim  terhadap kadar air mula-mula adalah 116%. Kesimpulan produksi
ekoenzim yang dilakukan dengan variasi gula dan limbah  memberikan perbedaan pengaruh terhadap
hasil produksi ekoenzim.
Kata Kunci : Ekoenzim, Limbah Buah dan Sayur, Variasi Gula

3

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.